Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

AHY Bersyukur Demokrat Keluar dari Koalisi Perubahan: Kalau di Tempat Lama, Hancur Lebur

AHY sebut Demokrat bersyukur karena meninggalkan Koalisi Perubahan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

24 Maret 2024 | 12.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyebut, mereka bersyukur karena meninggalkan Koalisi Perubahan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang diusung Koalisi Indonesia Maju sebagai calon presiden dan wakil presiden telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut AHY, perpindahan Demokrat ke KIM merupakan jalan terbaik. Bahkan, dia menyebut, jika partai yang dipimpinnya itu masih di Koalisi Perubahan, kemungkinan sudah hancur lebur. "Banyak sekali hikmahnya. Sekali lagi kita bayangkan coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur, betul?" kata AHY di depan para kadernya pada Sabtu, 23 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan itu disampaikan AHY dalam sambutannya di acara Buka Bersama Partai Demokrat itu juga dihadiri Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

AHY menyinggung Koalisi Perubahan yang nampak tidak solid, padahal Pemilu masih belum selesai. Dia menyoroti partai di Koalisi Perubahan yang sudah melakukan manuver politik. Meski demikian, dia tak secara gamblang menjelaskan partai yang dimaksud.

"Kita tahu, (Pemilu) belum selesai semua, sudah kesana kemari, kalau kita di sana (Koalisi Perubahan) kemarin kita ditinggalkan sendiri, yang lain sudah kesana-kemari karena kita tidak mudah menyatakan begitu-begitu, betul kan?" ucap dia.

Selain itu, kemenangan Prabowo-Gibran, kata AHY, bisa mengobati kekecewaan Demokrat pada Pemilihan Legislatif 2024. Sebab, suara partai berlambang mercy itu turun dari pemilu sebelumnya.

"Kita mungkin merasa kecewa dengan perolehan kursi kita di dalam Pileg, tapi kita menang dalam upaya kembali ke pemerintahan nasional dan ikut berkontrubusi untuk memperjuangkan harapan rakyat," kata dia.

AHY mengklaim, bergabung ke pemerintah merupakan upaya yang harus dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat. Dia mengaku, selama ini gagasan atau usulan yang Demokrat ajukan sulit diwujudkan karena berada di luar pemerintahan. "Semua itu bisa kembali kalo kita kembali ke pemerintahan. Aspirasi rakyat diperjuangkan," kata dia.

Sebagai informasi, Partai Demokrat sebelumnya bersama dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera bergabung di Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Partai Demokrat kemudian hengkang dari koalisi itu lantaran NasDem memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.

Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional yang telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum atau KPU, Partai Demokrat memperoleh 11.283.160 suara sah. Dengan perolehan suara itu Partai Demokrat diprediksi bakal mengalami penurunan jumlah kursi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus