Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Barisan Relawan Jokowi Presiden atau BARA JP berpindah haluan mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto usai Jokowi purnatugas menjadi Presiden Republik Indonesia. Mereka berkomitmen solid mendukung pemerintahan Prabowo hingga akhir periode.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum BARA JP, Utje Gustaaf Patty mengatakan keputusan mereka mendukung Prabowo sebetulnya sudah lama dinyatakan. Ia menyebut, dukungan bagi Prabowo dilakukan kelompoknya sebelum pemilihan presiden dihelat, Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pak Prabowo ini kan programnya melanjutkan apa yang Pak Jokowi lakukan. Jadi harus kami berikan dukungan," kata Utje saat dihubungi, Selasa, 29 Oktober 2024.
Utje hakul yakin, jika Prabowo dan putra sulung Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan, bahkan menyempurnakan program-program yang sebelumnya dijalankan Jokowi, di samping menjalankan program pemerintahan yang dijanjikan saat masa kampanye lalu.
Menurut Utje, apa yang pernah menjadi polemik antara Jokowi dan Prabowo di pemilihan presiden 2014 dan 2019 merupakan dinamika politik yang menjadi warna tersendiri pada jalannya pemerintahan hari ini.
"Yang sudah berlalu itu bagian dari dinamika. Tetapi, hari ini kan kita melihat bahwa Pak Jokowi dan Prabowo memiliki tujuan yang sama, ingin memajukan bangsa dan negara," ujar Utje.
BARA JP merupakan salah satu kelompok relawan Jokowi yang setia mendukung mantan Wali Kota Solo itu sejak Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden di 2014. Bersama relawan Jokowi lainnya, BARA JP berkontribusi memenangkan Jokowi di Pemilu 2014 dan 2019.
Pada 20 Oktober 2024 atau saat Jokowi purnatugas, BARA JP menyatakan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto. Mereka menilai Prabowo mesti diberikan dukungan untuk menuntaskan pelbaga program pemerintahannya, terutama yang menjadi program kelanjutan pemerintahan Jokowi.
Utje mengatakan, hubungan antara kelompok relawan Jokowi dan Prabowo hingga hari ini tidak sekali pun menemukam gejolak. Ia menyebut, saat Prabowo didapuk menjadi Menteri Pertahanan, hubungan kedua relawan mulai intens satu pemikiran.
"Bahkan di pemilihan presiden kami sama-sama berjuang membantu pemenangan Prabowo-Gibran," ucap Utje.
Hal serupa juga dilakukan relawan Jokowi lainnya, yaitu Projo yang menyatakan komitmen untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto.
Bahkan, Prabowo bakal dimintai masukan untuk menentukan keputusan sikap Projo ke depan di Kongres Ketiganya. Kongres ini akan membahas wacana Projo menjadi partai politik atau tetap menjadi organisasi masyarakat.
Bendahara Umum Projo, Panel Barus memgatakan selain bakal meminta masukan dari Jokowi selaku Dewan Pembina, Projo juga akan meminta masukan Prabowo sebagai Presiden ke-8.
"Komitmen kita adalah memastikan pemerintahan Prabowo-Gibran solid dan sukses hingga di akhir periodenya," ucap Panel.
Peneliti Politik Populi Center, Usep Saepul Ahyar mengatakan manuver yang dilakukan relawan Jokowi merupakan upaya untuk menjaga eksistensi kelompok. Ia menyebut, setelah Jokowi purnatugas, eksistensi relawan juga terdampak, sehingga mesti mengerek eksistensinya kembali.
"Supaya tidak tenggelam, ya harus mencari kapal baru," kata Usep.
Kendati begitu, manuver dukungan relawan Jokowi ke Prabowo, kata dia, bukan menjadi hal yang pelik untuk dilihat, mengingat Prabowo merupakan representasi dari kelanjutan pemerintahan Jokowi.
"Ini manuver yang biasa saja. Terkecuali Prabowo mendapat dukungan bukan dari komitmennya tidak melanjutkan pemerintahan Jokowi," ujar Usep.
Pilihan Editor: Sosok Letkol Devy Kristiono, Ajudan Wapres Gibran Anggota TNI AD