Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Anita Wahid gencar melawan kabar bohong.
Putri ketiga Gus Dur ini juga aktif dalam gerakan antikorupsi.
Aktivitas melawan korupsi dimulai Anita Wahid sejak kuliah.
TAWARAN bergabung dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dilontarkan Catharina Widyasrini saat ia menelepon Anita Hayatunnufus Wahid sekitar November 2016. Ketika itu, Catharina menceritakan soal penyebaran hoaks atau kabar bohong yang makin deras. Di sisi lain, gerakan perlawanan terhadap berita bohong belum cukup kuat. Sebab, belum ada tokoh yang dikenal masyarakat serta media yang menjadi corong gerakan antihoaks.
Menurut Catharina, Anita setuju mendengarkan penjelasannya. "Dia bilang, ‘Aku melu (ikut),'" ujar Catharina, menceritakan kembali peristiwa itu kepada Tempo, Jumat, 3 Januari lalu. Anita dikenal publik sebagai aktivis antikorupsi dan putri ketiga presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dia pun cukup aktif mengkampanyekan gerakan antikorupsi di media sosial.
Sekitar sebulan kemudian, Mafindo dideklarasikan pada 1 Desember 2016. Anita dan sejumlah tokoh masyarakat serta pegiat seni, seperti psikolog Ratih Ibrahim dan artis Olga Lydia, didapuk menjadi duta antihoaks. Anita mengaku menerima tawaran itu lantaran gelisah terhadap banyaknya fitnah dan kabar bohong yang muncul di media sosial. Delapan bulan menjalani perannya, Anita aktif mengkampanyekan gerakan antihoaks. Kini dia menjadi anggota Presidium Mafindo yang bertugas di bidang penelitian dan pengembangan. Perannya memetakan pola penyebaran hoaks serta menjadi pembicara di berbagai daerah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo