Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tanggal 1 Mei, pekerja di seluruh dunia merayakan Hari Buruh, yang sering disebut sebagai May Day. Namun, bagi sebagian orang, mungkin masih ada keraguan tentang apa sebenarnya arti dari May Day ini. May Day adalah hari di mana para buruh dan serikat pekerja mengambil langkah ke jalan-jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka kepada pemerintah dan pemilik perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi, May Day juga menjadi istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada beberapa hal. Ini adalah peringatan dari Hari Buruh Internasional atau International May Day of Workers Day, yang menghormati dan memperingati para martir yang gugur dalam perjuangan untuk hak-hak buruh, khususnya di Amerika Serikat. Peristiwa-peristiwa tragis ini melibatkan rentetan aksi oleh serikat buruh untuk memperjuangkan hak-hak mereka di tempat kerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, dibalik konotasi sejarahnya, May Day juga memiliki arti yang lebih luas. Lantas apa arti dibalik kata May Day dalam Hari Buruh Internasional?
Selain digunakan untuk merujuk kepada peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh setiap 1 Mei, istilah Mayday juga digunakan untuk menyatakan kondisi darurat lainnya, terutama dalam konteks keselamatan penerbangan.
Penggunaan istilah Mayday (dengan pengucapan yang sama persis dengan May Day) mengacu pada penggunaan panggilan darurat yang menandakan situasi yang mengancam keselamatan jiwa. Umumnya, istilah tersebut dipakai dalam keadaan darurat yang terjadi di kapal laut atau dalam penerbangan.
May Day juga dianggap sebagai hari yang dirayakan sebagai hari libur di berbagai kota di seluruh dunia, dan memiliki banyak makna yang berbeda bagi setiap individu. Bagi sebagian orang, hari ini menandai awal musim semi dan menjadi waktu untuk merayakan keindahan alam.
Namun, bagi yang lain, May Day merupakan kesempatan untuk mengenang dan menghargai peran penting para pekerja di seluruh dunia. Asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke penanggalan kuno Inggris Saxon, dan sekarang, tanggal 1 Mei telah menjadi momentum bagi kelompok-kelompok buruh dan berbagai kelompok protes untuk menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka.
Selain itu, May Day juga sering digunakan sebagai istilah yang menggambarkan kondisi yang darurat. Penggunaan istilah May Day sebagai panggilan darurat dalam komunikasi radio dimulai pada 1923.
Pada waktu itu, seorang petugas radio senior di Bandara Croydon, London, bernama Frederick Mockford, memperkenalkan penggunaan istilah ini. Mockford diberi tugas untuk mencari istilah yang mudah diucapkan dan didengar sebagai panggilan darurat. Sebagai seorang petugas senior radio di Bandara Croydon, Mockford sering mendengarkan siaran radio dari Bandara Le Bourget di Paris. Dalam pekerjaannya, Mockford sering mendengar pilot Prancis mengucapkan 'M’aidez', yang dalam bahasa Indonesia berarti 'Selamatkan Saya'.
Oleh karena itu, pada 1948, istilah May Day secara resmi diadopsi sebagai sinyal darurat oleh awak kapal dan kru pesawat yang berada dalam situasi mengancam nyawa.
Tak sampai disitu, May Day juga sering digunakan sebagai sinyal bahaya. Istilah May Day pertama kali digunakan sebagai tanda bahaya adalah ketika Pesawat RAF mengalami kegagalan mesin. Dengan menyebutkan istilah tersebut sebanyak tiga kali, operator radio di Croydon dan Lympne mendapatkan panggilan darurat tersebut, dan segera mengirimkan pesan tersebut ke Dover untuk menyelamatkan kru Pesawat RAF.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I RENO EZA MAHENDRA I GRACE GANDHI
Pilihan Editor: Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini