Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Golkar Airlangga Hartanto menilai pelukan atlet pencak silat Hanifan Yudani Kusumah dengan Presiden Joko Widodo dan calon presiden Prabowo Subianto sebagai hal luar biasa. "Tentunya dalam kegiatan olah raga, pemegang medali emas selalu dipeluk. Nah, apalagi dipeluk oleh dua tokoh nasional itu luar biasa," kata Airlangga di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 30 Agustus 2018. Apalagi membawa merah putih, ujar Airlangga, adalah simbol persatuan dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia berharap dalam berbagai kompetisi, seperti dalam olahraga, yang paling penting sportif dan ikut aturannya. "Kita mengharapkan ke depannya juga kita menyatu, tidak terpecah."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ditanya apakah pelukan ini penanda pemilihan presiden bakal damai? Airlangga menjelaskan kedua calon sudah punya pengalaman di pemilihan presiden 2014. "Semua kita lalui dengan damai, jadi wartawan jangan mendramatisir ini."
Peristiwa itu terjadi di lokasi pertandingan pencak silat di TMII, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2019. Seusai menerima medali emas, Hanifan yang bersarung bendera merah putih di pundaknya itu berlari ke arah kursi VVIP penonton. Dia menyalami dan memeluk Jokowi serta Prabowo.
Baca: Jokowi, Prabowo, dan Wewey Wita: Semua ...
Sambil memeluk Prabowo yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Jokowi mendekat. Hanif lantas merangkul Jokowi dan memeluk keduanya secara bersamaan. Tepuk tangan dan teriakan pun memenuhi arena itu.
Kedatangan Jokowi, membuat panggung VVIP bertabur tokoh nasional. Sebelumnya, telah datang Wapres Jusuf Kalla, mantan presiden sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno, Menteri Pembangunan mManusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta Chef de Mission Syafrudin. Saat Jokowi tiba sekitar pukul 16.30 WIB, venue pencak silat langsung bergemuruh suara penonton menyambut kedatangannya.
Jokowi tiba saat babak final kelas c putra 55-60 kilogram antara atlet pencak silat Indonesia, Hanifan Kusumah Yudani melawan pesilat Vietnam, Tha Linh Nguyen. Hanifan berhasil memenangkan laga dengan dramatis. Hanifan yang sempat tertinggal berbalik unggul di detik-detik terakhir ronde ketiga.
REZKI ALFIONITASARI | SAPRI MAULANA