Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir masih melanda beberapa wilayah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hingga saat ini. Kepala Pusat Data, Komunikasi, dan Informasi (Pusdatin) BNPB Abdul Muhari mengatakan ribuan orang terpaksa mengungsi akibat dari banjir tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Muhari menjelaskan berdasarkan catatan Pusdalops BNPB per 4 Januari, jumlah pengungsi dari Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 9.459 jiwa, Kabupaten Aceh Utara ada 31.691 jiwa, dan Kabupaten Langsa sebanyak 6.513 jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain warga yang mengungsi, BNPB juga menemukan sebanyak tiga orang meninggal. “Korban meninggal sebanyak tiga orang berasal dari Kabupaten Aceh Utara,” kata dia pada Rabu 5 Januari 2022.
Banjir juga merusak sejumlah infrastruktur baik dari pemukiman maupun bangunan lainnya. Muhari berkata sekitar 3.000 rumah warga mengalami kerusakan dan lahan pertanian yang rusak mencapai 41 hektar. “Selain itu, banjir tersebut menyebabkan dua unit tanggul jebol,” kata dia.
Kendati demikian, Muhari menyebut berdasarkan pantauan dari BNPB sejumlah titik banjir sudah berangsur surut. Titik wilayah yang terpantau sudah surut berada di Kecamatan Lhoksukon, Kecamatan Tanah Luas, Kecamatan, Matang Kuli, dan Kecamatan Bhaktiya Barat.
“Saat ini BNPB masih terus melakukan pemantauan dan terus menyuplai kebutuhan logistik para pengungsi,” ujar Muhari saat dihubungi oleh Tempo terkait dengan dampak banjir di Kabupaten Aceh Utara.
MIRZA BAGASKARA