Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

BBPOM Palembang Terima Sample Menu Makan Bergizi Gratis di Empat Lawang yang Sebabkan Siswa Keracunan

BBPOM Palembang menerima sample menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Empat Lawang yang sebabkan delapan siswa keracuanan.

20 Februari 2025 | 06.33 WIB

Para siswa SMP Negeri 4 Sragen menikmati makan bergizi gratis di sekolah di Jawa Tengah, 17 Februari 2025. TEMPO/Septhia Ryanthie
Perbesar
Para siswa SMP Negeri 4 Sragen menikmati makan bergizi gratis di sekolah di Jawa Tengah, 17 Februari 2025. TEMPO/Septhia Ryanthie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Palembang - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang menerima sample menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Empat Lawang yang sebabkan delapan siswa keracunan. Hal itu dikatakan Kepala BBPOM Palembang Yanni Ardianti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Benar ada sampel MBG yang dibawa oleh Polres Empat Lawang telah kami terima, tepatnya pada hari ini pukul 08.00 WIB di BBPOM di Palembang," kata saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan Whatsaap pada Rabu, 19 Febuari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Yanni mengatakan, sample itu telah masuk ke proses uji klinis dan analisis laboratorim. Nantinya, hasil dari pengecekan tersebut akan kembali diberikan ke pihak pengirim sample.

"Sampel tersebut masih dalam proses untuk dilakukan pengujian. Hasil uji belum dapat diberikan dan jikapun telah selesai uji, maka hasil uji akan disampaikan melalui pemilik sampel (Polres Empat Lawang)," kata Yanni.

Saat dikonfirmasi ke Kapolres Empat Lawang AKBP Aziz Septiadi mengatakan telah menghentikan program MBG di Kabupaten Empat Lawang, atau tepatnya di Tebing Tinggi, imbas dari delapan siswa yang mengalami keracunan makanan. "Untuk sementara (dihentikan)," kata dia saat dikonfirmasi Tempo.

Sementara, sebelum kasus sejumlah anak mengalami sakit perut, beberapa video sempat viral di media sosial yang menunjukkan sejumlah anak-anak di sebuah sekolah, tidak ingin menyantap makanan yang diberikan, dikarenakan tidak layak makan. Dalam video tersebut, memperlihatkan sejumlah makanan yang berulat dan buah yang asam.

Aziz juga membenarkan mengenai laporan yang dikeluhkan oleh masyarakat dan mengecek langsung ke IGD Puskesmas Tebing Tinggi. "Ya benar, ada kejadian temuan diduga ulat dan lauk basi di penyaluran MBG di SD Negeri 7 Tebing Tinggi," kata dia.

Data delapan anak yang mengalami keracunan itu juga telah dijabarkan oleh Dinas Kesehatan Sumatera Selatan. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, dr Trisnawarman membenarkan terkait adanya laporan yang merujuk pada kasus yang masuk sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB tersebut di daerah Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.

Dinkes Sumsel mencatat, ada sebanyak delapan anak (6 perempuan dan 2 laki-laki) yang mengalami gejala awal muntah-muntah, nyeri ulu hati, pusing, sakit perut dan sesak nafas. Siswa itu dari Sekolah Dasar Negeri 7 Tebing Tinggi, dengan rincian 7 siswa dari kelas 3 dan 1 siswa dari kelas 4.

"Ada laporannya, sebanyak 8 orang siswa dengan kondisi mual, muntah, pusing dan mendapatkan perawatan di IGD Puskesmas Tebing Tinggi. Tapi hari ini 7 siswa sudah pulang pada pukul 09.00 pagi tadi dan masih ada satu siswa yang masih dirawat," kata dr Trisnawarman saat dikonfirmasi Tempo melalui pesan Whatsapp, Rabu, 19 Febuari 2025.

Setelah kejadian kata Tris, beberapa sample makanan yang didistribusikan telah diambil untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan atau BTKL Palembang.

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Sumsel yang juga merupakan penanggung jawab dapur umum MBG Evie Hadenli membantah adanya kejadian keracunan di Empat Lawang akibat kelalaian penyedia makanan.

"Saat peristiwa tersebut, menu yang dibagikan yakni ikan fillet patin krispi, bihun goreng, tahu goreng, dan buah pepaya. Untuk menu ikan fillet yang tipis dan garing seperti kerupuk sangat mustahil ada belatung," kata dia saat dikonfirmasi.

Ia menyebutkan, kondisi makanan tersebut disajikan secara segar dan baru berapa jam saja diproses dan diterima oleh para siswa. "Tentunya ini menimbulkan tanda tanya, kecuali ikannya utuh atau yang dimasak kurang matang baru masuk akal (ada ulat). Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium," jelas Evie.

Diketahui, pemberian Makanan Bergizi Gratis di Kabupaten Empat Lawang dilakukan di launcing kloter ketiga, atau pada Senin, 17 Febuari 2025. Bersamaan dengan Kabupaten lainnya seperti, Kota Prabumulih, Kabupaten PALI, Martapura OKU Timur, Kota Pagar Alam, Muara Enim, dan Lahat.

Sementara, untuk sasaran atau titiknya sendiri di Tebing Tinggi, Empat Lawang ada di TK Aulia 2 Tebing Tinggi (14 siswa 1 guru), Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 (395 siswa 1 guru), SD N 7 (253 siswa 1 guru), SD N 8 ( 711 siswa 1 guru), SMP N 1 (839 Siswa 2 Guru), MAN 1 (167 siswa 1 guru , SMA N 1 (713 siswa 1 guru), dengan total makanan sebanyak 3100 porsi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus