Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan berkomentar banyak soal lima pemuda Nahdlatul Ulama atau nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Potret pertemuan anggota NU dengan Presiden Israel sebelumnya viral di media sosial. “Ya ditanyakan saja ke PBNU,” kata Presiden Jokowi sebelum berangkat ke Uni Emirat Arab dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun Presiden Jokowi menegaskan bahwa sikap Indonesia terhadap konflik Israel-Palestina sudah jelas, sesuai Pembukaan UUD 1945. “Indonesia akan selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Itu yang terus kita pegang,” kata Kepala Negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seorang pengguna media sosial X bernama Ismail Fahmi lewat akun @ismailfahmi membagikan tangkapan layar sebuah foto yang tampak menunjukkan pertemuan antara Presiden Israel dengan sejumlah orang. Tangkapan layar yang dibagikan Ismail merupakan postingan foto yang dibagikan @zenmaarif di akun Instagram-nya.
Di judul foto itu dituliskan sejumlah orang yang ada di foto berbincang langsung dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Pemilik akun @zenmaarif mengaku bertemu Herzog bersama rombongan di Istana Presiden Israel untuk membahas “konflik” Hamas-Israel dan hubungan Indonesia-Israel.
"Alih-alih demonstrasi di jalanan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkap gagasan. Terkait konflik antara Hamas-Israel, dan relasi Indonesia-Israel, saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog,” tulis @zenmaarif.
Kunjungan lima orang Nahdliyin tersebut dilakukan di tengah agresi Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, wilayah kantong Palestina. Serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 38.443 orang dan melukai 88.481 lainnya di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah mengeluarkan pernyataan resmi tentang hal ini. Ia menyayangkan aksi kunjungan lima orang yang disebut mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu Presiden Herzog. “Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU. Juga tidak pernah meminta izin ke PBNU,” kata Gus Ipul dalam keterangan pers, Senin.
Gus Ipul menyebut kepergian lima orang tersebut ke Israel sebagai tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Apalagi, katanya, NU memposisikan diri sebagai organisasi yang berada di barisan depan mengutuk serangan Israel.
Pilihan Editor: