Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berdiri di Daerah Rawan Gempa, 428 Keluarga di Lumajang Bakal Direlokasi

Korban gempa di Lumajang, Jawa Timur bakal direlokasi lantaran rumah berada di daerah yang rawan longsor.

11 April 2021 | 16.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Malang - Korban gempa di Lumajang, Jawa Timur bakal direlokasi lantaran rumah berada di daerah yang rawan longsor. Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan sebanyak 428 rumah akan direlokasi ke daerah yang aman. “Kondisi rumah mengkhawatirkan, berada di daerah dengan kemiringan tajam,” katanya saat meninau Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang di Turen yang rusak akibat gempa, Ahad 11 April 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak 428 rumah tersebut dalam kondisi rusak, dan berbahaya ditinggali. Jika terjadi gempa susulan, katanya, dikhawatirkan akan menyebabkan kerusakan dan melukai penghuni rumah. Sementara saat ini, mereka menempati tenda pengungsian di lapangan terbuka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tenda pengungsian dilengkapi dapur umum untuk memberi makan bagi para pengungsi korban gempa. Selanjutnya Kementerian Pekerjaan Umum yang akan membangun rumah korban gempa dengan strandar tahan gempa.

Kementrian Sosial juga menyalurkan satu truk bahan pangan untuk korban gempa di Lumajang. Sementara di Malang, katanya, masih didata berapa rumah yang akan direlokasi. Informasi awal, katanya, ada 40 rumah di Taman Asri, Ampelgadig. Saat ini, mereka akan ditampung di tenda pengungsian di lapangan desa setempat.

Saat meninjau lokasi korban gempa di Taman Asri, Tri Rismaharini melihat banyak rumah yang berdiri di daerah miring dan curam. Sehingga rawan longsor. Kementerian Sosial menyalurkan dua truk bahan makanan di Kabupaten Malang.

Risma mengimbau warga sebaiknya warga menempati tenda pengungsian, khusus bagi yang kondisi rumahnya mengkhawatirkan. Rusak berat. Didirikan dua tenda pengungsian di Kabupaten Malang.

“Dalam status tanggap bencana yang utama menyelamatkan jiwa dan kebutuhan hidup,” ujarnya. Kementerian Sosial juga memberikan santunan bagi korban jiwa.  

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan saat tahap tanggap bencana seperti saat ini, menjadi tugas Menteri Sosial. Dalam menangani kebutuhan dasar hidup korban gempa. Yang penting, katanya, menelamatkan yang menjadi korban dan memenuhi standar minimun kebutuhan.

“Baru kemudian memikirkan infrastuktur,” katanya. Penanganan infrastruktur termasuk rumah korban gempa ditangani dalam tahap rehabilitasi dan rekondisi. Dijadwalkan hari ini Menko PMK, Menteri Sosial, Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) untuk berkoordinasi Kepala BNPB dengan Bupati Malang.“Korban yang tertimpa material bangunan telah dirawat di Puskesmas,” katanya.

EKO WIDIANTO

Baca: Minta Tempat Pengungsian Korban Gempa Malang di Balai Desa, Khofifah: Agar Aman

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus