Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Picu Bencana Hidrometeorologi, Apa Bencana Jenis Ini?

"Ada peningkatan potensi hujan dan terjadi cuaca ekstrem," kata Koordinator Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin di Koran Tempo.

10 Oktober 2022 | 16.36 WIB

Ilustrasi cuaca ekstrem. ANTARA/Saiful Bahri
Perbesar
Ilustrasi cuaca ekstrem. ANTARA/Saiful Bahri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika disingkat BMKG memberikan peringatan kepada masyarakat Indonesia terkait cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Hal ini karena sebagian besar wilayah Indonesia mengalami cuaca esktrem yang ditandai dengan adanya peningkatan aktivitas dinamika atmosfer serta meingkatanya pertumbuhan wan hujan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Terdapat peningkatan potensi hujan dan terjadinya cuaca ekstrem," kata Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin, dilansir dari Koran Tempo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai informasi, cuaca ekstrem umumnya terjadi dalam periode waktu tertentu, khususnya ketika memasuki musim hujan dan dalam periode pancaroba.

Baca juga : Selain Merusak Rumah, Gempa dari Selatan Banten Bikin Sungai Meluap?

Cuaca esktrem dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materil dan imateril. Selain itu, cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Apa Itu Bencana Hidrometeorologi

Melansir laman Konservasi DAS FKT UGM, disebutkan bahwa bencana hidrometeorologi merupakan suatu bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi.

Parameter-parameter tersebut antara lain curah hujan, kelembapan, angin, dan temperatur. Bencana-bencana yang termasuk bencana hidrometeorologi, di anataranya banjir, kekeringan, badai, kebakaran hutan, dan tanah longsor.

Warga berjalan melintasi banjir di permukiman penduduk kawasan Rawajati, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. BPBD DKI Jakarta pada Senin pukul 06.00 WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Penyebab utama dari banyakanya bencana hidrometeorologi adalah perubahan cuaca yang didudukung dengan kerusakan lingkungan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa intensitas terjadinya bencana hidrometeorologi cenderung meningkat dalam 15 tahun terakhir. Maka jangan sekali-kali sepelekan peringatan dini BMKG tentang cuaca ekstrem atau bibit ancaman bencana lainnya.

EIBEN HEIZIER
Baca juga : Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Potensi Cuaca Ekstrem Indonesia, UGM

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus