SEJAK semula, restoran itu merugi. Sampai sekarang". Begitu kata
penyanyi Bob Tutupoly, manajer restoran Ramayana pada Syarif
Hidayat dari TEMPO. Bob menjadi karyawan Pertamina di AS dengan
jabatan purel. Kemudian diperbantukan ke restoran Ramayana yang
berlokasi di daerah mahal Manhattan, New York. Di restoran itu
mula-mula dia menjadi manajer panggung, lalu merangkap Kepala
Urusan Kebudayaan. Kemudian diangkat menjadi asisten manajer,
lalu manajer.
Kata Bob, kerugian itu disebabkan oleh salah perhitungan dari
konsultan Beni Hana, pengelola serangkaian restoran di AS yang
diminta mengurus restoran Ramayana. Konsultan itu tadinya
mengharapkan restoran Indonesia satu-satunya di New York itu
akan padat pengunjung. Maka dibuatnya kalkulasi yang sangat
tinggi. Antara lain sewa gedung, pengatur udara, gas dan listrik
setinggi $AS 16.000 sebulan. Padahal omset restoran itu hanya
mencapai 40 sampai 43 ribu dolar sebulan. Sedang titik impasnya
baru tercapai bila omsetnya 45 ribu dolar. Jadi kerugian sebulan
waktu itu sekitar 10 ribu dolar.
Melihat keadaan ini, Ramayana kemudian melepaskan diri dari Beni
Hana, dan dipegang sendiri oleh Pertamina New York. Namun
menurut Bob, restoran itu tetap juga tidak dapat melepaskan diri
dari sewa yang 16 ribu dolar sebulan itu. Hal itu agak aneh,
sebab restoran itu sudah menempati ruang kantor perwakilan
Pertamina, yang tentunya bayar sewa gedung, listrik dan gas
pada pengusahanya di Amerika. Maka untuk menanggulangi makin
ruginya restoran, gaji karyawan dikurangi. Para karyawan yang
mula-mula menerima sekitar 500 sampai 600 dolar sebulan (Rp 200
- 24 ribu) minimal, diturunkan gaji mereka sebanyak 100 dolar
sebulan.
Pengurangan itu terjadi sejak 2 tahun terakhir ini. Berbeda
dengan taksiran Beni Hana, nyatanya sampai sekarang pada siang
hari hanya 100 pengunjung yang makan di situ, dan malam hari 60
orang.
Dirut Pertamina Piet Haryono yang ditanyai wartawan di Jakarta,
menyatakan mungkin akan menutup restoran itu, kalau toh rugi
terus-menerus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini