Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

BPOM Jamin Menu MBG Tidak Basi saat Dikonsumsi Buka Puasa

BPOM dan BGN akan memastikan masing-masing komponen makanan dalam MBG tidak akan dicampur guna mencegah basi.

4 Maret 2025 | 14.02 WIB

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar saat ditemui wartawan di kantor BPOM, Jakarta Pusat, 4 Maret 2025. Tempo/Nabiila Azzahra A.
Perbesar
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar saat ditemui wartawan di kantor BPOM, Jakarta Pusat, 4 Maret 2025. Tempo/Nabiila Azzahra A.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar memastikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) aman dibawa pulang dan dikonsumsi oleh siswa selama Ramadan. Taruna mengatakan sudah ada pertimbangan terhadap masing-masing komponen makanan yang akan disajikan.

Ia menekankan, tidak masalah jika anak-anak sekolah ingin membawa pulang sajian MBG yang mereka terima untuk dikonsumsi pada sore hari.

“Karena kami sudah hitung, seharusnya tidak terjadi proses degradasi daripada produk tersebut,” kata Taruna kepada wartawan saat ditemui di gedung BPOM, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Maret 2025.
 
BPOM berperan membekali pengetahuan tentang keamanan pangan kepada Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), yang nantinya mendampingi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam menyajikan MBG. Badan pengawas ini merupakan bagian dari sejumlah kementerian dan lembaga yang bakal bekerja sama membantu Badan Gizi Nasional (BGN) menjalankan MBG.
 
Taruna menjelaskan, tiap produk makanan mulai dari daging hingga sayuran memiliki masa kedaluwarsa. Oleh karena itu, kata dia, BPOM dan BGN akan memastikan masing-masing komponen makanan tidak akan dicampur guna mencegah basi.
 
“Misalnya, kalau dia (siswa) bawa pulang, tentu sayur tidak dicampur dengan nasi, tidak dicampur dengan ini, masing-masing dipisah-pisahkan mungkin lewat kontainer khusus,” katanya.
 
Ia menambahkan, para siswa yang berpuasa tentunya tidak akan dipaksa membatalkan puasa demi memakan MBG yang diberikan di sekolah. “Jadi tidak apa-apa dibawa pulang, dan itu tidak ada masalah,” ujarnya.
 
Selama Ramadan, pelaksanaan MBG tergantung pada daerah masing-masing. Mekanismenya dibagi menjadi dua, yaitu untuk daerah yang mayoritas siswanya berpuasa dan daerah yang mayoritas tidak berpuasa.
 
“Untuk tahap awal ini, mekanismenya di daerah yang mayoritas puasa, makanannya dibawa untuk buka. Kemudian untuk daerah-daerah yang nanti teridentifikasi lebih banyak yang tidak puasanya, pelayanannya akan normal seperti biasa,” ucap Kepala BGN Dadan Hindayana kepada awak media di gedung Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Senin, 3 Maret 2025.
 
Sementara ini, BGN masih belum menentukan daerah-daerah yang akan menerapkan skema normal MBG selama Ramadan. Dadan mengatakan saat ini SPPG masih melakukan pengecekan daerah mana saja yang penduduknya mayoritas tidak berpuasa.


Pilihan Editor: Badan Gizi Nasional Minta SPPG Unggah Menu Makan Bergizi Gratis di Medsos

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus