Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan mengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dengan Brian Yuliarto sore ini di Istana Negara, Jakarta, 19 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Brian merupakan guru besar yang pernah mencalonkan diri sebagai rektor Institut Teknologi Bandung 2025-2030. Pergantian ini dikabarkan akan dilakukan pada pukul 15.30 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar ini muncul setelah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI meminta Presiden Prabowo mencopot menteri-menteri yang berkinerja buruk, salah satunya Satryo, saat menggelar aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025.
Isu ini juga bertepatan dengan agenda Prabowo yang akan melantik beberapa kepala lembaga, antara lain Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Rabu sore, 19 Februari 2025.
Namun saat dikonfirmasi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya tidak membantah atau membenarkan isu reshuffle.
“Nanti sore akan ada pelantikan beberapa pejabat,” kata Teddy dalam pesan tertulis, Rabu, 18 Februari 2025.
Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi sorotan publik setelah didemo ASN kementeriannya. Ratusan anggota Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti menggelar aksi damai di pelataran Gedung D Kemendiktisaintek pada Senin pagi, 20 Januari 2025.
Aksi itu digelar atas pemecatan salah satu pegawai Kemendiktisaintek, Neni Herlina, oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. Pemecatan itu disinyalir dilakukan tanpa prosedur dan alasan yang jelas. Sebelum dipecat, diketahui Neni menduduki posisi Prahum Ahli Muda & Pj. Rumah Tangga.
Selain itu, beredar rekaman diduga suara Satryo Soemantri Brodjonegoro yang memprotes pegawai karena air di rumahnya habis. Dalam rekaman itu, suara yang diduga milik Satryo terdengar kasar dan arogan saat berbicara dengan pegawainya.
Satryo memberikan klarifikasi bahwa rekaman yang beredar di media sosial bukan suaranya. Ia juga menegaskan bahwa rekaman itu tidak benar.
"Itu bukan suara saya," ucapnya dikutip dari Antara pada Selasa, 21 Januari 2025.
Sementara itu, Satryo membantah ada pemecatan sepihak terhadap ASN di lingkungan kementeriannya. Dia mengatakan yang dilakukan adalah melakukan mutasi dan rotasi. Satryo mengataka hal ini merupakan sesuatu yang biasa di instansi atau kementerian.