Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi atau Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro memilih bungkam saat ditanya seputar kabar penggantian dirinya oleh Presiden Prabowo sore hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya mobil dinas plat RI 25 (7) yang kerap digunakan Satryo terparkir di basement kantornya. Wartawan bersiap kala mobil tersebut tampak ingin menjemput Satryo di Lobi Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta. Namun, alih-alih langsung menuju lobi, mobil tersebut justru berputar-putar, naik turun area parkir tanpa arah yang jelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para wartawan berjaga di setiap pintu yang ada di lantai satu tempat kemungkinan Satryo akan keluar. Namun, Menteri Diktisaintek itu justru keluar dari lantai tiga parkiran gedung tersebut sekitar pukul 13.30 WIB
Wartawan sempat mengadang untuk dimintai respons soal isu Reshuffle. Namun, Satryo memilih bungkam dan tak membuka kaca mobil sama sekali. Mobilnya terus berjalan hingga akhirnya keluar lewat pintu Kantor Kemendikdasmen. Saat itu Satryo dikawal dengan 1 Patwal.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar Mangihut Simatupang, mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi apa pun terkait isu reshuffle tersebut. "Belum," kata dia saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan pada Rabu, 19 Februari 2025.
Isu reshuffle ini bertepatan dengan agenda Prabowo yang akan melantik beberapa kepala lembaga, antara lain Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Rabu sore, 19 Februari 2025.
Namun, saat dikonfirmasi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya tidak membantah atau membenarkan isu reshuffle terhadap Mendiktisaintek ini. “Nanti sore akan ada pelantikan beberapa pejabat,” kata Teddy dalam pesan tertulis, Rabu, 19 Februari 2025.
Kabar yang diterima Tempo, Satryo bakal digantikan Brian Yuliarto yang merupakan guru besar ITB. Brian sebelumnya mencalonkan diri sebagai Rektor ITB namun kalah.
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI menggelar aksi unjuk rasa bertajuk "Indonesia Gelap" di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025. Salah satu tuntutan dalam aksi tersebut adalah meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot menteri-menteri yang berkinerja buruk.
Koordinator Pusat BEM SI, Satria Naufal Putra Ansar, mengatakan bahwa pejabat yang harus dicopot adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. “Rombak Kabinet Merah Putih secara struktural dan teknis. Khususnya menteri-menteri yang bermasalah, patut dan layak untuk dipecat, adalah Mendiktisaintek,” kata dia kepada Tempo di tengah massa aksi.
Tuntutan tersebut, kata dia, diajukan karena saat ini Indonesia sedang mengalami darurat pendidikan. Satria juga meminta agar pemerintah memberikan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis. “Selain itu, batalkan pemangkasan anggaran pendidikan,” ujarnya.
Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam tulisan ini
Foto 
