Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan rencana pemerintah membangun Sekolah Rakyat bertujuan untuk memastikan anak-anak yang tumbuh dalam ekonomi keluarga kurang mampu, termasuk kategori miskin ekstrem, tidak terabaikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Artinya yang paling pokok sebenarnya ada nggak penanganan asrama sekolah yang memungkinkan anak-anak terlantar bisa tertangani," kata dia saat ditemui di acara talkshow dengan ketua OSIS SMA sederajat se-Daerah Khusus Jakarta di Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atas dasar itu, kata Cak Imin, panggilan akrab Abdul Muhaimin Iskandar, mengatakan memerintahkan kepada Kementerian Sosial untuk mengkaji konsep Sekolah Rakyat. Ia berharap keberadaan sekolah ini dapat mencegah terjadinya kesalahan dalam pengasuhan dan pembinaan keluarga.
Selain itu, Cak Imin juga mengatakan Sekolah Rakyat nantinya mengasuh anak-anak dari ekonomi kelas bawah selama 24 jam. Menurutnya, pengasuhan tersebut tidak bisa dilakukan oleh orang tua yang memiliki keterbatasan, baik keterbatasan kapasitas, keterbatasan ekonomi, dan lain sebagainya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan pihaknya segera membuat Sekolah Rakyat (SR). Tujuannya, membantu pelajar dari kelompok tidak mampu dan miskin ekstrem bisa bersekolah secara gratis.
Untuk merealisasikannya, Kemensos meminta bantuan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. “Perintah Pak Presiden Prabowo agar kami membangun Sekolah Rakyat,” kata Saifullah ketika berbincang dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, di kantor Kemendikdasmen dalam keterangan resmi, Selasa, 7 Januari 2025.
Hendrik Yaputra berkontribusi dalam tulisan ini.