Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Cak Nun Sempat Latihan dan Pentas dengan Kyai Kanjeng sebelum Dirawat di RSUP Dr Sardjito

Sebelum dilarikan ke RSUP Dr Sardjito, Cak Nun dikabarkan sempat latihan dan pentas di Kampung Mataram.

7 Juli 2023 | 07.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun dikabarkan dilarikan dan dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta karena mengalami pendarahan di otak. Kabar sakitnya pendiri rumah budaya Maiyah yang kini berusia 70 tahun itu pun mengagetkan sejumlah pihak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ajudan Cak Nun melalui dokter pribadinya, Edy Supriyadi mengklarifikasi ihwal kondisi Cak Nun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mohon doanya, Insyaallah (kondisi Cak Nun) semakin membaik,” kata Edy.

Dikonfirmasi sahabat dekat

Sahabat dekat Cak Nun, Suko Widodo juga mengonfirmasi kabar dirawatnya budayawan tersebut.

"Setelah mendapat informasi, saya mencoba konfirmasi. Dan kabar itu benar," kata Suko seperti dilansir ANTARA.

Namun, Dosen Unair ini belum mengetahui secara pasti kondisi budayawan kelahiran Kabupaten Jombang, Jawa Timur tersebut saat ini.

"Saya sebagai sahabat dekat beliau, tentunya mendoakan yang terbaik bagi Cak Nun. Semoga Cak Nun diberikan kesembuhan oleh Allah dan sehat kembali," tutur Suko.

Rumah sakit belum beri informasi resmi

Pihak Cak Nun baik keluarga maupun rumah sakit yang merawat belum memberikan penjelasan resmi perihal kondisi terkini suami Novia Kolopaking itu.

“Teman-teman semua yang kami hormati, hari ini Mbah Nun sedang istirahat di rumah sakit, mohon doa dari teman-teman semua agar Mbah Nun segera bisa selesai dari istirahatnya,” kata Edy.

Kronologi dan kondisi Cak Nun

Namun, seorang kolega yang juga mantan sekretaris  budayawan Cak Nun, Janis Langgabuana menuturkan kronologi dan kondisi terkini Cak Nun yang dilarikan di rumah sakit pada Kamis, 6 Juli 2023.

"Jadi beliau kemarin (5 Juli) itu masih sempat latihan bersama Kyai Kanjeng, Minggu malam (2 Juli) di Kampung Mataram juga masih sempat pentas," kata Janis di Yogyakarta pada Kamis petang.

Namun pada Kamis siang tadi, kata Janis, sekitar pukul 14.00 WIB ia mendapat kabar dari adik yang juga manajer Cak Nun, Ahmad Zaki, kalau budayawan itu dilarikan ke rumah sakit.

Sempat menderita serangan stroke ringan

Janis menuturkan, Cak Nun diketahui sempat menderita beberapa kali serangan stroke ringan dalam usianya ini. "Ini stroke ketiga beliau kalau tidak salah, sebelumnya sempat pendarahan mata," kata Janis.

Meski demikian, sakit yang diderita Cak Nun ini tak sampai menghentikan aktivitas budaya yang ia lakoni. "Hanya untuk sesi latihan Kyai Kanjeng memang dibatasi waktunya, untuk menjaga kondisi beliau," kata Janis.

Cak Nun sudah dapat berkomunikasi

Dari informasi terakhir keluarga yang menjaga Cak Nun di RSUP dr Sardjito, Janis mengungkapkan budayawan itu sudah bisa diajak berkomunikasi.

"Sudah bisa komunikasi, tapi terbatas," kata dia.

Cak Nun masih dirawat di rumah sakit dan belum bisa dijenguk

Zaki, manajer Cak Nun menuturkan, saat ini budayawan itu masih dirawat di rumah sakit dan belum bisa dijenguk.

"Insyallah membaik, mohon doanya," kata dia.

Pantauan Tempo, kediaman Cak Nun yang juga markas rumah budaya Maiyah di kawasan Kadipiro Yogyakarta tampak sepi dan tak ada aktivitas.

Profil Cak Nun, Pentolan Maiyah

Emha Ainun Nadjib adalah salah satu tokoh reformasi di ujung kekuasaan Orde Baru. Setelah reformasi, Cak Nun memilih menggeluti “jalan damai”. Sebagian besar kegiatannya ia lakukan bersama masyarakat di berbagai pelosok Indonesia.  

Selama kegiatan berlangsung, ia bersama Kiai Kanjeng melakukan berbagai dekonstruksi pemahaman atas nilai-nilai, pola-pola komunikasi, metode perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, dan pengupayaan solusi masalah masyarakat. Kegiatan tersebut pun akhirnya berkembang sebagai sebuah konsep kebersamaan yang juga diikuti berbagai lapisan masyarakat. Pada 2001, konsep ini disebut Maiyah. 

Secara etimologis, Maiyah berasal dari bahasa Arab, yaitu ma’a yang berarti bersama. Sementara itu arti Maiyah sendiri adalah kebersamaan. Nantinya, kebersamaan yang dibangun harus selalu berpijak pada kebersamaan Segitiga Cinta antara Allah, Rasulullah, dan setiap makhluk, seperti dilansir dalam laman resmi caknun.com.

Maiyah yang diinisiasi oleh Cak Nun menjadi sebuah fenomena gerakan sosial budaya baru yang memberikan harapan kebangkitan Indonesia. Maiyah dianggap sebagai oase di tengah berbagai dahaga sosial, kebudayaan, agama, dan krisis keadilan Indonesia. Sebab, semua permasalahan itu diolah dan dicarikan titik terang bersama menjadi energi kreatif yang menyiratkan prospek masa depan Indonesia lebih baik lagi.

PRIBADI WICAKSONO | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus