Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Strategi Pasangan Calon di Daerah Membonceng Popularitas Prabowo Subianto

Para calon kepala daerah melancarkan beragam strategi demi mendulang suara dalam pilkada. Berharap Prabowo ikut berkampanye.

12 Oktober 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Baliho-baliho kampanye Pilkada di Jalan Kusuma Bangsa, Surabaya, Jawa Timur, 30 November 2020. ANTARA/Moch Asim/hp.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEUSAI pemilihan presiden, masyarakat menyambut pemilihan kepala daerah serentak yang digelar pada 27 November 2024. Berdasarkan peraturan Komisi Pemilihan Umum, masa kampanye pilkada berlangsung pada 25 September-23 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para calon kepala daerah melancarkan beragam strategi demi mendulang suara selama masa kampanye. Sejumlah calon kepala daerah yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus memanfaatkan popularitas presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengerek elektabilitas mereka. KIM plus, yang di antaranya terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional, merupakan pengusung utama Prabowo dalam pilpres 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Calon Gubernur Banten nomor urut 2, Andra Soni, misalnya. Dalam kunjungannya ke kantor Demokrat di Banten, ia berharap Prabowo bisa turun langsung berkampanye untuk membantu mendongkrak elektabilitasnya. Dalam sejumlah survei, Andra masih tertinggal oleh Airin Rachmi Diany, yang menjadi rivalnya dalam pilkada Banten.

Selain itu, calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, memamerkan kedekatannya dengan Prabowo. Pria yang kerap disapa RK ini menyebutkan hubungan baik dengan presiden terpilih akan mempermudah urusan anggaran. Ia menganalogikan, jika hubungan dengan pemerintah pusat baik, program Jakarta akan lebih banyak didukung.

"Kalau hubungan baik, dana transfer dari pemerintah pusat akan berlipat-lipat sehingga program Jakarta semuanya akan lebih banyak dan sejahtera," ujarnya dalam debat pilkada di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 6 Oktober 2024. Dalam kesempatan berbeda, RK pernah menyatakan menggunakan gimik yang mirip strategi Prabowo pada pilpres 2024.

Bergeser ke Jawa Tengah, calon gubernur nomor urut 1, Ahmad Luthfi, mendapuk Asisten Khusus Menteri Pertahanan Letnan Jenderal (Purnawirawan) A.M. Putranto sebagai ketua pemenangan.

Pengamat politik Agung Baskoro menilai pelibatan figur Prabowo dalam perhelatan pilkada oleh para calon kepala daerah tidak serta-merta mengangkat elektabilitas pasangan calon. Direktur Eksekutif Trias Politika ini menyebutkan efek gambar Prabowo pada alat peraga kampanye pasangan calon, seperti baliho, tidak banyak berpengaruh. "Dalam pilkada yang diukur adalah magnet figur personal kandidat. Jadi, soal siapa yang di-endorse atau meng-endorse, tidak ada sangkut-pautnya. Sifatnya tidak langsung berdampak," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 11 Oktober 2024.

Menurut Agung, alat peraga kampanye pilkada yang menyertakan gambar Prabowo hanya berdampak efektif pada pemilih non-rasional. Mereka adalah pemilih yang punya ketertarikan lebih atau ketertarikan psikologis kepada Prabowo.


Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus