Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Cegah Corona, 750 Mahasiswa ITB Diminta Diam di Asrama Kampus

Sebanyak 750 mahasiswa ITB diminta berdiam diri di asrama kampus untuk mencegah Corona. Kampus akan menyediakan logistik seperti makan.

22 Maret 2020 | 20.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas medis mengenakan pakaian steril saat akan memasuki Labotarium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta, Selasa 11 Februari 2020. Balitbangkes merilis data terbaru hasil pemeriksaan pasien dalam pengawasan Virus Corona per 10 februari 2020 pukul 18.00 WIB, total kasus yang spesimennya dikirim ke Laboratorium Balitbangkes sebanyak 64 kasus, sebanyak 62 kasus uji spesimen hasilnya negatif novel coronavirus dan dua masih dalam pemeriksaan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB) meminta 750-an mahasiswa yang tinggal di asrama kampus untuk tidak pergi ke mana-mana. Mereka diminta berdiam di asrama sejak 21 Maret 2020 untuk menghindari penyebaran virus Corona (COVID-19). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris ITB Widjaja Martokusumo mengatakan rektorat sedang menghitung keperluan harian mahasiswa seperti makanan dan minuman. Para mahasiswa ini tersebar di lima asrama di Bandung dan Jatinangor, Sumedang, termasuk sebuah asrama mahasiswa internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Total penghuni asrama berjumlah1400-an orang namun 670-an mahasiswa memilih pulang ke rumah. “Mereka sebenarnya sudah diminta untuk tidak pulang untuk mengurangi kemungkinan terpapar COVID-19,” kata Widjaja, Ahad, 22 Maret 2020. Namun, ITB tidak bisa melarang kehendak orang tua yang minta anaknya pulang.

Dalam protokol ITB, bagi mahasiswa yang tinggal di kos dan asrama mereka diminta tidak meninggalkan Bandung atau Jatinangor untuk membatasi kemungkinan penyebaran virus ke daerah lain.

Ketentuan yang sama diterapkan Universitas Padjadjaran secara bertahap terhitung sejak Senin 23 Maret 2020 hingga waktu yang belum ditentukan. Berdasarkan data per Jumat 20 Maret 2020 tercatat ada 364 mahasiswa yang masih ada di asrama mahasiswa Bale Wilasa Jatinangor. Selain mahasiswa Bidikmisi, beberapa adalah mahasiswa internasional. “Mereka masih tinggal di asrama karena belum sempat pulang,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi, Sabtu 21 Maret 2020.

Untuk kebutuhan sehari-hari para mahasiswa di asrama itu nantinya dipasok terutama makanan dan obat-obatan oleh para dosen dan tenaga kependidikan yang tergabung dalam Pusat Riset Kebencanaan dan berintegrasi dengan Satuan Tugas Covid-19 Unpad. Pasokan gratis itu sumber dananya berasal dari Unpad dan hasil donasi.

Syailendra Persada

Syailendra Persada

Lelaki asal Tegal ini menjadi wartawan Tempo sejak 2011 setelah lulus dari Jurusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro. Sebelum menjadi pengelola kanal Nasional di Tempo.co, ia berkecimpung di Desk Hukum majalah Tempo. Memimpin sejumlah proyek liputan interaktif di Tempo.co, salah satunya "Kisah di Balik Terali Besi” yang menceritakan penyiksaan tahanan oleh aparat. Liputan ini hasil kolaborasi dengan International Center for Journalists.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus