Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (purn) Kivlan Zen meminta masyarakat tak memilih pasangan calon presiden-wakil presiden yang dekat dengan para taipan dan didukung kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Ceramah di Masjid, Kivlan Zen Sebut Ada Capres Didukung LGBT
"Kalau orang yang tidak berbuat adil, taipan-taipan kelompoknya dia, kemudian dia dekat kelompok LGBT, orang tidak dekat sama Tuhan, orang yang menistakan Tuhan menistakan agama, ya jangan dipilih," kata Kivlan seusai mengisi ceramah subuh di Masjid Annur, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu pagi, 23 Maret 2019.
Kivlan mengatakan calon yang harus dipilih adalah yang adil, yang Pancasilais, dan konsisten dalam ucapan serta perbuatan. Dia enggan merujuk calon yang dia maksud dan mempersilakan masyarakat menilai sendiri. "Saya enggak menentukan siapa orangnya. Terserah aja rakyat yang penting sesuai dengan UUD 1945," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, saat berceramah, Kivlan menyinggung adanya calon pemimpin yang dekat dengan taipan-taipan dan kelompok LGBT. Kivlan menyinggung ketidakadilan penguasaan aset di Indonesia yang menurutnya dikuasai segelintir kelompok saja.
Simak juga: Tiga Ujaran Kontroversial Menko Polhukam Wiranto
Kivlan Zen menyebut pemerintah tak berdaya dan tak adil mewujudkan kemakmuran melalui pemerataan aset dan akses untuk seluruh masyarakat Indonesia. "Sinarmas menguasai lima ribu hektare. Atau tambang-tambang, grupnya LBP (Luhut Binsar Panjaitan), kawan-kawannya, ini nyata," kata dia.