Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Cerita Korban Banjir di Padang: Bantuan Belum Datang, Anak-anak Sudah Mulai Lapar

Banjir merendam sejumlah daerah di Kota Padang, Sumatra Barat sejak Kamis malam, 7 Maret 2024. Korban banjir menceritakan pengalamannya.

8 Maret 2024 | 09.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Salah satu rumah warga di kawasan Kurao Pagang, Nanggalo, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tergenang banjir pada Jumat (8/3/2024) pagi. ANTARA/FathulAbdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Padang - Banjir merendam sejumlah daerah di Kelurahan Parak Gadang Timur, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) akibat hujan yang mengguyur sejak Kamis siang, 7 Maret 2024 dan mengakibatkan luapan air sungai. Dilaporkan lebih dari seratus rumah warga yang terdampak dengan ketinggian air mencapai 2 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zulnaidi, 39 tahun, warga setempat, mengatakan bahwa genangan air terjadi secara tiba-tiba dan langsung menggenangi rumah miliknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ketinggian air sekitar 1,5 meter, bahkan ada rumah warga lain di dekat rumah saya yang terendam habis sehingga yang tampak tinggal atapnya saja," jelas Zulnaidi Kamis malam, 7 Maret 2024, dikutip dari Antara.

Akibat banjir tersebut, Zulnaidi segera mengevakuasi anak dan istrinya ke tempat aman sekitar pukul 19.30 WIB tanpa sempat menyelamatkan barang apa pun, termasuk pakaian.

Korban banjir lainnya, Fenny Livaskar, 38 tahun, menceritakan di tempat pengungsian dekat rumahnya, yaitu di Gang Babussalam, setidaknya ada 10 kepala keluarga (KK) yang mengungsi.

"Kami sudah mengungsi sejak malam tadi hingga pagi ini, yang sangat dibutuhkan saat ini adalah makanan dan minuman," kata Fenny di Padang, Jumat, 8 Maret 2024.

Anak-anak mulai keluhkan lapar

Mereka terdiri atas anak-anak, perempuan serta para lanjut usia (lansia) yang terpaksa mengungsi, karena rumah mereka digenangi air.

"Sejak malam tadi hingga pagi ini belum ada bantuan yang datang, anak-anak sudah mulai mengeluhkan lapar," katanya.

Ia mengatakan bantuan makanan sangat diperlukan, karena rumah mereka tergenang air, sehingga barang-barang, peralatan masak, maupun bahan makanan basah.

Sampai Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB, air belum kunjung surut, akibatnya warga belum bisa menempati rumah kembali.

Fenny mengharapkan adanya bantuan bagi pengungsi, apalagi untuk anak-anak dan lanjut usia (lansia) yang sudah menahan lapar dan begadang sejak Kamis malam.

Pantauan di lokasi, air masih menggenangi ratusan rumah warga yang ada di kawasan Jalan DPR Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Padang, Sumbar.

Selain rumah, air juga menggenangi jalan yang menghubungkan Dadok Tunggul Hitam dengan Jalan By Pass Padang.

Banjir di kawasan itu terjadi sejak Kamis malam akibat tingginya curah hujan yang mengguyur kota setempat sejak siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Selanjutnya: BPBD Padang bantu proses evakuasi

Pihak BPBD Padang hingga Jumat pagi masih terus membantu proses evakuasi warga yang terjebak di rumah menggunakan perahu karet.

Ratusan rumah warga di kawasan Kurao Pagang, Nanggalo, Kota Padang, Sumbar juga dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian satu meter lebih sejak Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB.

"Air begitu cepat naik dan masuk ke dalam rumah saya, ketinggian air mencapai satu setengah meter," kata salah seorang warga Nurdamayanti, 60 tahun, di Padang, Jumat, 8 Maret 2024.

Ia mengatakan tidak ada barang-barang atau peralatan elektronik yang bisa ia selamatkan dari dalam rumah.

Menurutnya sampai Jumat sekitar pukul 04.29 WIB air belum kunjung surut dan masih menggenang di dalam rumahnya yang dihuni oleh tujuh orang.

Akibatnya ia beserta keluarga terpaksa mengungsi di luar rumah sambil menunggu genangan air surut.

Banjir tampak menggenangi jalan dan rumah-rumah warga di kawasan Kurao Pagang, Nanggalo Kota Padang.

Banyak warga terlihat mengungsi ke tempat yang lebih aman seperti pos pemuda, masjid, dan rumah warga lainnya yang terbebas banjir.

Hingga pukul 05.00 WIB, warga masih bertahan di tempat evakuasi sementara untuk menunggu air surut.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Padang, Basarnas, Kepolisian, TNI, dan insan kebencanaan lainnya telah bahu-membahu melakukan proses evakuasi bagi warga yang terjebak banjir sejak Kamis malam.

Gubernur Sumbar Mahyeldi meninjau titik lokasi banjir yang kondisinya terbilang parah di kawasan Kampung Durian, Kelurahan Parak Gadang Timur, Kota Padang, Kamis malam.

Gubernur bersama tim mendatangi langsung lokasi banjir yang dilaporkan merendam seratus lebih rumah warga di kawasan setempat.

"Malam ini saya melakukan peninjauan untuk melihat langsung bagaimana kondisi dan proses evakuasi warga," kata Mahyeldi di Padang, Kamis malam.

Berdasarkan laporan warga yang dia terima, di kawasan setempat ada pembangunan fisik rel yang disinyalir mengganggu aliran arus sungai.

"Kami meminta kepada pihak terkait agar membersihkan tiang-tiang pembangunan itu sehingga aliran air sungai lancar kembali," jelasnya.

Mahyeldi meminta kepada Dinas Sosial Provinsi Sumbar agar segera mendirikan dapur umum di lokasi untuk memenuhi kebutuhan makanan warga setempat.

"Kami sampaikan kepada dinas sosial agar membuat dapur umum untuk menyuplai makanan kepada warga serta barang-barang bantuan seperti pakaian dan selimut," katanya.

Ia berharap agar warga di kawasan setempat bisa mengamankan diri ke lokasi-lokasi yang jauh dari jangkauan banjir.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus