Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Demokrat Kritik Cat Pesawat Kepresidenan, Arteria Dahlan: Post Power Syndrome

Arteria Dahlan mengatakan tak ada yang salah dari mengecat pesawat kepresidenan dengan warna merah putih.

5 Agustus 2021 | 05.05 WIB

Wajah baru pesawat kepresidenan Republik Indonesia membuat heboh publik. Pesawat yang kini berkelir merah-putih itu dibangun dari Boeing 737-800 BJJ-2. Pesawat ini memiliki dua mesin berjenis turbofan CFM56-7, dengan kecepatan jelajah maksimum hingga 0,785 Mach atau setara 969,3 km/jam. Instagram/adhimas_aviation
Perbesar
Wajah baru pesawat kepresidenan Republik Indonesia membuat heboh publik. Pesawat yang kini berkelir merah-putih itu dibangun dari Boeing 737-800 BJJ-2. Pesawat ini memiliki dua mesin berjenis turbofan CFM56-7, dengan kecepatan jelajah maksimum hingga 0,785 Mach atau setara 969,3 km/jam. Instagram/adhimas_aviation

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan mengatakan tak ada yang salah dari mengecat pesawat kepresidenan dengan warna merah putih. "Itu menyesuaikan warna bendera Indonesia," kata Arteria, Rabu, 4 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ia mengatakan justru pesawat berwarna biru putih di era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono yang harus dipersoalkan. Padahal, kata dia, sejak dulu memungkinkan saja memesan warna merah putih. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jangan sampai publik terbawa permainan politik pihak-pihak yang merasakan 'post colour syndrome' yang merupakan pelesetan dari post power syndrome," kata Arteria Dahlan.

Anggota Komisi Hukum DPR ini lantas merujuk penjelasan Menteri Sekretaris Negara Pratikno ihwal pengecatan pesawat kepresidenan menjadi merah putih. Pekerjaan itu, kata dia, sudah direncanakan sejak 2019 dan satu paket dengan pengecatan heli kepresidenan Super Puma yang lebih dulu dilakukan.

Jika menyangkut anggaran, kata Arteria, sudah ada prosedur administrasi hukum yang telah dilalui dan bahkan disetujui oleh Partai Demokrat. Ia mengatakan anggaran pengerjaan itu telah dibahas DPR dan disepakati pada 2019.

"Aneh saja kalau sekarang ada anggota DPR atau parpol di DPR yang mengkritiknya. Lah dulu saat dibahas, kenapa tak ditolak, bahkan mereka tidak ada mempermasalahkan sedikit pun kala itu?" ucapnya.

Partai Demokrat sebelumnya mengkritik pengecatan pesawat kepresidenan dari biru menjadi merah putih. Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menilai pemerintah tak memiliki prioritas sehingga melakukan proyek cat ulang yang memakan biaya hingga Rp 2 miliar tersebut.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus