Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Demokrat Ungkap Harapan Tak Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jakarta

PDIP berharap Pilgub Jakarta 2024 tidak menyajikan pelaksanaan demokrasi semu.

17 Agustus 2024 | 21.15 WIB

Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, yang merupakan putra kedua mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, lolos ke DPR dengan meraih sekitar 265 ribuan suara di Dapil VII Jatim pada Pemilu 2019. TEMPO/Amston Probel
Perbesar
Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, yang merupakan putra kedua mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, lolos ke DPR dengan meraih sekitar 265 ribuan suara di Dapil VII Jatim pada Pemilu 2019. TEMPO/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas berharap pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024 tidak hanya melawan kotak kosong sehingga mengejawantahkan demokrasi yang sehat.

“Karena kita ingin adanya kompetisi. Karena presiden saja ada kompetisinya, masa di daerah kita takut untuk berkompetisi, tapi kita lihat pemenang hajat dari pilkada ini tentunya parpol dan rakyat pada umumnya," kata Ibas saat ditemui sesaat sebelum dilangsungkannya Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2024 pada Jumat, 16 Agustus 2024.

Ibas mengatakan urusan Pilkada 2024 dipegang oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

“Tapi saya sebagai kader Partai Demokrat tentu berharap ya, proses pilkada dapat berjalan dengan sebaik-baiknya, proses demokrasi juga dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya,” kata dia.

Dia berharap kontestasi Pilkada 2024 dapat menghasilkan koalisi dan pasangan calon yang mumpuni untuk dapat memimpin daerahnya.

“Yang dapat menghasilkan juga pada saatnya pemerintahan daerah yang capable, yang kompeten, yang seiring dengan langkah pemerintah pusat pada saatnya nanti," ucapnya.

Sehari sebelumnya, Rabu, 14 Agustus 2024, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan kembali Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah sepakat mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur pada Pilgub Jakarta 2024.

“Yang KIM sudah sepakat RK. Wakilnya yaitu tadi hanya belum dibicarakan lengkap di KIM, kalau RK-nya sudah," kata dia.

Adapun Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku telah memperjelas posisi partainya dengan memberi tahu bahwa saat ini bukan momentum bagi Anies Baswedan untuk maju pada Pilgub Jakarta 2024.

“Saya sudah beri tahu Pak Anies, ‘Pak Anies, Anda sebagai adik, ini bukan momen Anda untuk maju pada Pilkada Jakarta. Kita cari momentum yang lebih tepat lagi ke depan.’ Ada pemahaman itu,” ucap Surya usai menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid turut menanggapi potensi calon tunggal dan kotak kosong di Pilkada Jakarta.

“Itu bisa terjadi menurut konstitusi. Enggak dilarang kan," kata Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta pada Jumat, 9 Agustus lalu.

Selanjutnya, PDIP berharap elite politik membangun sistem demokrasi yang sehat…

Adapun Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat berharap Pilgub Jakarta 2024 tidak menyajikan pelaksanaan demokrasi semu.

“Jadi jangan kemudian kita disajikan nanti Pilkada DKI Jakarta itu pelaksanaan demokrasi yang semu, sama seperti di beberapa wilayah ketika melawan kotak kosong atau ketika melawan calon independen yang ‘sengaja disiapkan’ pada pilkada sebelumnya,” kata Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.

Djarot berharap peta politik masih cair sehingga kandidat bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang maju pada Pilgub Jakarta 2024 tidak melawan kotak kosong ataupun independen.

“Kalau melawan independen, bukan mengecilkan arti calon independen, tapi kekuatannya tidak setara. Karena apa? Karena tidak didukung oleh partai-partai politik yang kuat yang punya akar di rakyat,” kata Djarot.

Dia pun berharap para elite politik berkomitmen membangun sistem demokrasi yang sehat, utamanya pada Pilkada Jakarta 2024, sebab Jakarta menjadi salah satu pusat perpolitikan nasional.

“Harus bisa memberikan contoh yang baik, contoh demokrasi yang jujur, contoh demokrasi yang betul-betul menghargai, menghormati pilihan dan kedaulatan rakyat," tuturnya.

Dia menyebut bahwa PDIP sedianya memiliki banyak stok calon pemimpin yang dapat dipersiapkan untuk maju pada Pilgub Jakarta 2024, tetapi jumlah kursi yang dimiliki PDIP belum memenuhi syarat pencalonan.

"PDI Perjuangan itu adalah partai ideologis, partai pelopor yang punya jati diri, PDI Perjuangan punya prinsip bahwa kedaulatan rakyat tidak bisa diperjualbelikan, kursi juga tidak bisa diperjualbelikan, posisi PDI Perjuangan selalu bersama rakyat," kata dia.

Pilihan editor: Respons Muhammadiyah Soal Konflik antara PKB dan PBNU

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus