Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto membalas cuitan twitter warganet yang keberatan dengan narasi-narasi kampanye Prabowo di pilpres 2019 ini. Hal ini terjadi pada Kamis, 11 April 2019, pukul 9.12 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awal mulanya, pengguna akun twitter dengan username @andrew_winata28 mengomentari cuitan Prabowo yang memposting kegiatan kampanyenya di Jakarta, Palembang, dan Solo. Dalam cuitan itu, Prabowo menuliskan bahwa rakyat menginginkan perubahan, keadilan, dan kemakmuran.
Cuitan itu dibalas @andrew_winata28 dengan menuliskan, "Tanpa mengurangi rasahormat, narasi bapak seperti "elite-elite bajingan", "pemerintah tidak peduli Indonesia Timur", itu tidak bener pak. Berpolitik juga harus memegang etika. Bukankah pak Prabowo juga bagian dari elite? Nyatanya pemerintah membangun trans papua, merebut freeport."
Cuitan itu dibalas Prabowo dengan mengatakan, "Silakan bung cek jejak digital siapa yang tidak beretika dalam berpolitik. Saya membela rakyat dan bangsa saya. Itu sumpah saya ketika masuk tentara dan saya tidak akan diam ketika rakyat mengadu kesusahan, dizalimi, ketidakadilan."
Hingga pukul 10.47 WIB, balasan Prabowo itu mendapatkan 816 retweet dan 2762 likes.
Saat berkampanye di Yogyakarta Senin, 8 April 2019 lalu, Prabowo menyebut kondisi Indonesia saat ini sudah terlalu memprihatinkan. Menurut Prabowo, saat ini Indonesia sedang dalam keadaan sakit sehingga terjadi ketidakadilan yang sangat parah di masyarakat.
“Indonesia saat ini bukan republik yang diperjuangkan Bung Karno, Bung Hatta, Ahmad Dahlan, dan Hasyim Asyari, bukan," kata Prabowo saat berorasi dalam kampanye akbar di Stadion kridosono Yogyakarta Senin 8 April 2019.
Prabowo mengaku tidak tahu bagaimana bisa terjadi segelintir orang menguasai kekayaan ratusan juta penduduk Indonesia. Ia mengatakan hak rakyat sedang diinjak-injak segelintir elit di ibu kota yang tengah memperkosa ibu pertiwi.
“Mereka adalah, boleh enggak bicara agak keras, mereka adalah bajingan-bajingan,” kata Prabowo.
RYAN DWIKY ANGGRIAWAN | PRIBADI WICAKSONO