Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belajar matematika, Akutansi dan Arsitektur bagi siswa dengan disabilitas Netra tak lagi menjadi halangan besar dan lebih dipermudah oleh alat bantu belajar yang dibuat oleh tim dari Universitas Kristen Petra Surabaya.Ini merupakan alat peraga yang dibuat berdasarkan penelitian ilmiah dan berada di bawah supervisi langsung guru Sekolah Luar Biasa serta Tunanetra yang berkecimpung sebagai praktisi pendidikan matematika bagi siswa dengan disabilitas Netra.
Nemeth Braille Code
"Alat ini diciptakan Bu Priskila dan tim pada September 2022. Alat ini menggunakan dua jenis informasi yaitu angka biasa dan Nemeth Braille Code. Angka biasanya diletakkan di sebelah atas kotak dan dibuat dengan panjang 3cm, lebar 4cm dan dibuat juga timbul (setebal 3mm) dibuat dengan laser cutter," tulis Gunawan Tanuwidjaja, salah satu peneliti sekaligus dosen Arsitektur dari Universitas Kristen Petra Surabaya kepada Tempo, Kamis, 22 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Huruf huruf pada alat ini dibuat dengan warna mencolok agar dapat diidentifikasi siswa low vision (pandangan kabur). Sementara itu, Nemeth atau kode Braille disematkan di bawah kotak alat peraga yang menyerupai kolom akutansi . "Nemeth Braille ini dibuat secara manual oleh Bapak Eka Christian, seorang alumni YPAB dan musisi," kata Gunawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prototipe atau model final alat peraga matematika akutansi ini didonasikan bagi Sekolah Menengah Luar Biasa – A YPAB (Yayasan Pendidikan Anak Buta) di Surabaya lantaran beberapa alat untuk pembelajaran matematika yang ada belum lengkap dan jumlahnya belum memadai.
"Karena itu kami mengusulkan Program Kemandirian Masyarakat yg berjudul Pengembangan Kreativitas Alat Bantu Studi Matematika, Akutansi, dan Arsitektur untuk Sekolah Disabilitas Netra YPAB dan Taman Bacaan Masyarakat di Putat Jaya, Surabaya," kata Gunawan yang juga lulusan doktoral dari Queensland University of Technology (QUT), Brisbane, Australia ini.
Program ini merupakan kolaborasi atara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Petra (UKP) bersama Perpustakaan UKP, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UKP, School of Business and Management UKP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKP, dan Sekolah Luar Biasa YPAB. Ketiga dosen UKP yang terlibat dalam program penciptaan alat peraga matematika akutansi adalah Gunawan Tanuwidjaja, Priskila Adiasih dan Iman Subekti. Menurut Gunawan, kegiatan ini didukung oleh pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.