Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Effendi Simbolon dalam Sorotan Sepekan: Pendapat agar Megawati Mundur hingga Bertemu Jokowi

Effendi Simbolon berpandangan sebaiknya Megawati Soekarnoputri mundur dari posisi Ketua Umum PDIP

11 Januari 2025 | 15.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menghadiri sidang putusan dugaan pelanggaran etik terkait ucapannya oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 15 September 2022. Sebelumnya, Effendi menjadi sorotan prajurit TNI Angkatan Darat imbas pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan. ANTARA/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas kader PDIP Effendi Simbolon berpendapat agar Megawati Soekarnoputri mundur dari kursi ketua umum. Ia ditanya terkait kasus yang menimpa Hasto sebagai tersangka. Dia menyatakan bahwa Megawati juga bertanggung jawab atas perkara yang menjerat Hasto.

Effendi beralasan, kasus tersebut merupakan petaka besar bagi PDIP karena Hasto memegang peran sentral di partai. "Harus ada pertanggungjawaban dari ketua umum juga bahwa ini kan ada pelanggaran hukum," kata Effendi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rabu, 8 Januari 2025.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan pergantian ketua umum dan sekretaris jenderal merupakan hal biasa saat kongres partai politik. Menurut dia masing-masing partai punya mekanisme internal. "Setiap proses kongres di setiap partai politik itu kan biasa kalau kemudian terjadi pergantian struktur-struktur di partainya," kata Puan saat memberikan pernyataan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat, 10 Januari 2025.

Puan juga enggan mengomentari permintaan seruan mundur terhadap Megawati. "Kita jangan berandai-andai. Kita saling menghargai dan menghormati proses internal yang ada di suatu partai. Jadi, nanti kita ikuti kongres itu akan berjalan seperti apa," kata Puan.

Sorotan terhadap Effendi Simbolon

1. Tanpa Pernyataan Setelah Bertemu Jokowi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Effendi Simbolon menyambangi kediaman Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis, 2 Januari 2025. Namun, pertemuan keduanya berlangsung tertutup. Selepas pertemuan Jokowi maupun Effendi tidak memberikan pernyataan apa pun seputar topik pembicaraan mereka dalam pertemuan hari itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Effendi sempat membuka jendela mobil dan melambaikan tangan ke arah awak media. Namun, ia tidak menghentikan laju mobilnya untuk memberikan pernyataan kepada wartawan. 

2.  Pendapat agar Megawati Mundur dari Jabatan Ketua PDIP

Dikutip dari Antara, Effendi Simbolon menyatakan keprihatinannya terhadap situasi yang menimpa Hasto setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus Harun Masiku. Menurut Effendi kepemimpinan Megawati perlu dievaluasi. Ia berpendapat bahwa pengunduran diri Megawati sebagai Ketua Umum PDIP akan menjadi langkah yang tepat untuk menjaga integritas partai.

Pernyataan Effendi ini mendapat respons dari PDIP. Partai menilai bahwa seruan tersebut merupakan upaya pihak tertentu untuk mengganggu kestabilan PDIP. PDIP juga menyoroti pertemuan antara Effendi dan Jokowi sebagai faktor yang mempengaruhi pernyataan tersebut.

3. Puan Berkomentar Soal Kongres

Effendi Simbolon berpandangan sebaiknya Megawati Soekarnoputri mundur dari posisi Ketua Umum PDIP saat menanggapi status tersangka Hasto Kristiyanto. Puan Maharani mengingatkan semua pihak untuk saling menghargai dan menghormati, apalagi setiap partai punya mekanisme sendiri.

“Kita jangan berandai-andai. Kita saling menghargai dan menghormati proses internal yang ada di suatu partai. Jadi, kita ikuti proses yang ada di Partai PDI Perjuangan. Prosesnya itu untuk internal adanya di Kongres,” katanya, Jumat, 10 Januari 2025.

Puan mengatakan Kongres PDIP akan digelar pada April 2025.“Jadi, kami meyakini bahwa semuanya akan saling menghormati dan menghargai proses di semua partai itu akan dijalani di internal partainya tersebut,” ucapnya.

Kilas Balik Polemik Effendi Simbolon dan PDIP

Pemecatan Effendi Simbolon termaktub dalam warkat tertanggal 28 November 2024. Dokumen itu ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto. PDIP mengungkap alasan pemberian sanksi pemecatan tersebut lantaran Effendi bertemu dengan Joko Widodo. Pertemuan itu, kata dia menjadi salah satu penyebab Efendi bermanuver politik dengan mendukung pasangan calon yang diusung KIM Plus Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada Jakarta.

"(Effendi) bertemu dengan Pak Jokowi sebelum mengambil langkah politik yang berbeda dengan rekomendasi partai," kata Seno di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Ahad, 1 Desember 2024.

Effendi Simbolon hadir di salah satu agenda kampanye pasangan calon dari Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus, Ridwan Kamil-Suswono pada 18 November 2024. Di suatu kafe di kawasan Jakarta Pusat, Effendi tampak datang dalam agenda kampanye RK-Suswono. Saat pertemuan itu Effendi Simbolon masih berstatus sebagai kader PDIP, partai yang mengusung Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024.

Pada masa pemilihan presiden 2024, Effendi pernah melontarkan pernyataan bahwa Prabowo Subianto, adalah sosok yang pantas memimpin bangsa menggantikan Jokowi. Hal ini disampaikan oleh Effendi dalam forum rapat kerja nasional Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) pada Jumat, 7 Juli 2023.

Sebagai personal, Effendi berharap Indonesia dipimpin oleh tokoh yang andal sehingga kondisi porak-poranda bisa dihindari. “Saya kira kita bisa membaca, secara jujur dan objektif, saya melihat itu ada di Pak Prabowo,” kata Effendi.

Atas pernyataannya yang condong mendukung Prabowo itu, Effendi dipanggil ke kantor DPP PDIP untuk klarifikasi pada Senin, 10 Juli 2023. Dalam proses klarifikasi, Ketua DPP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun memberikan peringatan kepada Effendi bahwa kader partai tidak bisa serta-merta bebas melakukan apa pun.

Daniel Ahmad Fajri, Nabiila Azzahra, Novali Panji Nugroho turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus