Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, melontarkan guyonan soal politikus kemarin sore. Dalam acara Milad PKS Muda pada Ahad malam, 28 Oktober 2018 di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Mardani mengatakan kader-kader muda partainya tak lain merupakan politikus anyar tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Politikus kemarin sore kalau disingkat jadi PKS," kata Mardani kepada para kader mudanya. Sontak, ujaran Mardani ini mengundang tawa.
Kelakar soal politikus kemarin sore itu menjadi viral dibincangkan. Musababnya, cucu Mohammad Hatta, Gustika Jusuf Hatta, menyebut Sandiaga dengan julukan itu. Gustika berseteru dengan kubu Prabowo - Sandiaga akibat tak berkenan dengan pernyataan Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyandingkan Bung Hatta dengan Sandiaga.
Dahnil adalah koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional kubu Prabowo - Sandiaga. Ungkapan Dahnil bersama empat juru bicara milenial lainnya soal Sandiaga dan Bung Hatta itu diunggah di media sosial Twitter hingga menjadi ramai.
Gustika dan kubu Prabowo sempat saling balas. Pada acara yang sama di DPP PKS, Dahnil membenarkan bahwa mereka adalah politikus kemarin sore.
"Negeri ini harus dipimpin oleh politikus kemarin sore," katanya. Dahnil melanjutkan, negara tidak sebaiknya dipimpin oleh politikus Isya lantaran terlalu tua. "Ketuaan," ucap Dahnil.
Dahnil juga menyebut, ada jenis politikus lain selain politikus kemarin sore dan politikus Maghrib. Presiden PKS Sohibul Iman, misalnya, ia sebut sebagai adalah contoh politikus Maghrib.
Adapun Mardani mengatakan politikus kemarin sore justru memiliki kekuatan. "Kita politikus kemarin sore yang bisa 2019 ganti presiden," katanya.