Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Upacara hari lahir Pancasila tingkat provinsi Jawa Barat di halaman Gedung Sate, Bandung, diwarnai insiden bendera Merah Putih jatuh. Bendera Merah Putih yang sempat dikerek pasukan pembawa bendera sampai puncak tiang bendera, tiba-tiba jatuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upacara Hari Lahir Pancasila yang digelar Sabtu, 1 Juni 2019 itu awalnya berjalan tanpa kendala. Acara dimulai sekitar pukul delapan pagi setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tiba di Gedung Sate dengan mengayuh sepeda. Ridwan Kamil langsung bergegas ke podium memimpin upacara yang dihadiri Pegawai Negeri Sipil (PNS) Jawa Barat serta perwakilan sejumlah lembaga.
Di tengah upacara, tiba giliran pasukan pengibar bendera, seluruhnya siswa SMA di Jawa Barat, membawa bendera Merah Putih memasuki lapangan upacara. Semula berjalan lancar, termasuk saat tiga orang di antara pasukan itu memasang bendera di tali, dan mengereknya sampai puncak tiang. Saat bendera sudah sampai di puncak, tiba-tiba bendera Merah Putih melayang jatuh.
Pemimpin upacara kemudian buru-buru berseru agar peserta upacara berbalik membelakangi bendera. Pasukan pengibar mencoba memasang lagi bendera pada tali, tapi gagal. Tiga orang pengerek bendera akhirnya ditinggalkan di depan tiang. Ketiganya membentangkan bendera Merah Putih dengan memegangi ujung-ujungnya sampai upacara selesai.
Upacara diteruskan. Ridwan Kamil melanjutkan dengan membacakan teks Pancasila. Hingga seterusnya dia membacakan amanat tertulis pelaksana tugas Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Selepas upacara selesai, peserta upacara sempat bertepuk tangan menyemangati tiga pasukan pengibar yang tengah melipat bendera. Satu diantaranya tertunduk menangis. Ketiganya langsung dikerumuni. Pada ujung bendera, terlihat ada bagian sling pengait untuk memasang bendera pada tali sudah patah.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, insiden jatuhnya bendera pada upacara hari lahir Pancasila itu hal teknis. "Saya kira itu masalah teknis ya, jangan dibesar-besarkan, kasihan si Paskibra-nya. Saya juga paskibra dulu," kata dia seusai upacara.
Ridwan Kamil mengatakan, jatuhnya bendera itu diduga karena kunci pengait bendera dengan tali tidak terpasang dengan kuat. "Itu tidak seharusnya terjadi. Tapi kita kan ada SOP-nya. Sampai upacara selesai, yang namanya bendera itu harus tetap posisinya dalam posisi berkibar karena itu namanya upacara bendera," kata dia.