Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KIAI Haji Aziz Masyhuri kelihatan susah payah mengendalikan keadaan. Belum lagi pemimpin sidang komisi bahtsul masail diniyah (pembahasan masalah agama) dalam Muktamar NU ke-31 itu selesai mengundang peserta untuk menyampaikan pendapat, belasan kiai spontan berdiri sambil menyingsingkan sarung. Kitab kuning ditenteng. Tangan-tangan dinaikkan. Mereka siap menyambar satu-satunya mikrofon di Aula Jeddah Asrama Haji Boyolali itu. Yang satu belum usai bicara, yang lain sudah merenggut mikrofon dengan bersemangat dan langsung bicara lantang. Selasa pekan lalu, aula yang sanggup menampung 600 orang itu terasa sempit dan panas dijejali lebih dari 700 orang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo