Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

HUT RI ke-74, Kisah Penyelamat Mangrove dari Sumatera

Peringatan HUT RI ke-74 jadi hari yang istimewa bagi Wibi Nugraha. Pria asal Medan ini diundang ke Istana karena usahanya menyelamatkan mangrove.

17 Agustus 2019 | 05.43 WIB

Wibi Nugraha aktivis konservasi yang akan mengikuti upacara Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia bertemu Presiden Jokowi di istana, Jumat, 16 Agustus 2019. TEMPO/ Mei Leandha
Perbesar
Wibi Nugraha aktivis konservasi yang akan mengikuti upacara Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia bertemu Presiden Jokowi di istana, Jumat, 16 Agustus 2019. TEMPO/ Mei Leandha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Medan - Peringatan HUT RI ke-74 jadi hari yang istimewa bagi Wibi Nugraha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari Medan, Sumatera Utara, Wibi akan mengikuti upacara Kemerdekaan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu 17 Agustus 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Esoknya, Wibi akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia mendapat kehormatan bertemu orang nomor satu di Republik ini karena menjadi juara terbaik nasional Wana Lestari kategori kader konservasi alam.

Wibi menjadi satu-satunya wakil dari Pulau Sumatera untuk kategori ini.

Pria bertubuh gempal dengan tatto hampir menutupi seluruh tubuhnya itu menghabiskan separuh hidupnya dengan menanam mangrove di Pulau Sumatera termasuk Sumatera Utara.

Terakhir, dia lebih banyak berada di kawasan Danau Siombak karena menjadi relawan konservasi di Museum Kota Cina. Wibi mendirikan Rumah Baca Merah Putih Danau Siombak untuk mengedukasi anak-anak nelayan dan masyarakat sekitar. Rumah baca ini adalah hasil tabungan ayah tiga anak yang dikenal anti proposal itu.

"Dari mangrove menuju istana, ini bukan tanpa perjuangan," kata warga Jalan Kapten Muslim, Kecamatan Helvetia, Kota Medan, Jumat, 16 Agustus 2019.

Saat ditemui Tempo di Danau Siombak, Wibi mengatakan berterima kasih pada Presiden Joko Widodo yang perhatian terhadap pegiat mangrove.

Wibi yang kini fokus memperbaiki kawasan Danau Siombak mengisahkan tentang perjalanannya berjuang di jalan konservasi lingkungan. Ia misalnya telah melakukan pemberdayaan kepada kelompok tani Rencong di Aceh Utara, kelompok tani Nipah di Kabupaten Langkat, dan kelompok tani Bakti Nyata di Kabupaten Deliserdang.

Dari berbagai kegiatannya di bidang konservasi itu, cita-cita Wibi sungguh sederhana.

"Saya ingin menanami mangrove di seluruh pantai dan sungai di Sumut. Bukan untuk uang tapi untuk menjadi rumah besar lutung, kera, dan lainnya. Biar mereka bisa hidup nyaman, tidak seperti aku yang sampai hari ini tinggal di rumah kontrakan," katanya sambil terkekeh.

Dia menaruh harapan kepada pemerintah untuk serius membenahi dan menghentikan alih fungsi lahan mangrove.

Ia mengatakan seharusnya semua orang bangga karena Indonesia memiliki hutan bakau terluas dan terlengkap di dunia dan berlomba-lomba menjaganya.

"Stop perambahan hutan mangrove," kata dia.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus