Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik
Patsy Spiers:

Berita Tempo Plus

Ini Kepentingan Amerika Juga

7 Maret 2005 | 00.00 WIB

Ini Kepentingan  Amerika Juga
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENYERANGAN di Timika pada Agustus 2002 melukai Patsy Spiers: suaminya tercinta, Rick Spiers, yang sudah 20 tahun menikahinya, tewas dalam insiden itu. Namun, mantan guru sekolah Amerika di Tembagapura, Papua Barat, ini tak mau lama terpekur dalam duka. Ia bergerak melobi Senat dan Kongres Amerika Serikat agar mendesak pemerintah Indonesia mencari pembunuh suaminya.

Lantaran Indonesia dianggap tak sungguh-sungguh mengungkap kasus penyerangan di lahan konsesi Freeport di Papua Barat itu, Departemen Pertahanan Amerika pun meniadakan Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional (IMET) bagi TNI. Kini restriksi itu dibuka kembali, meski kasus Timika belum tuntas diusut.

Apa komentar Patsy? Wartawan Tempo Andari Karina Anom mewawancarainya pekan lalu.

Apa tanggapan Anda tentang dibukanya kembali program IMET oleh pemerintah AS meski kasus Timika belum terungkap?

Bush dan kabinetnya selalu berupaya menormalisasi hubungannya dengan militer Indonesia. Yang menginginkan restriksi terhadap dana IMET ke Indonesia adalah Kongres.

Apakah pemerintah AS melobi Anda soal ini?

Saya tahu pemerintah Bush menginginkan normalisasi hubungan militer antara kedua negara sehingga mereka tak perlu melobi saya. Saya melihat penghentian IMET sebagai upaya memberi semangat terhadap pemerintah Indonesia agar mau bekerja sama dengan tim penyelidik Amerika Serikat dalam menuntaskan kasus penyerangan Timika.

Kabarnya, Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice mengirim utusan untuk bertemu Anda?

Saya bertemu dengan Deputi Menteri Pertahanan Wolfowitz, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Richard Armitage, Wakil Menteri Luar Negeri Zoellick, mantan Jaksa Agung Ashcroft, Direktur FBI Mueller. Mereka mendengarkan saya dan juga menanyakan banyak hal soal serangan di Timika itu.

Apa agenda pembicaraan itu?

Itu tidak penting. Saya justru ingin mereka mengetahui agenda saya, yaitu investigasi menyeluruh tentang siapa yang memerintahkan dan melakukan penyerangan itu. Saya percaya, jika Indonesia dan Amerika bekerja sama dengan baik, kita bisa menghukum mereka yang terlibat dengan cara-cara yang sesuai dengan standar internasional.

Apakah mereka menawarkan kompensasi supaya Anda menghentikan tekanan kepada militer Indonesia?

Saya tak pernah ditawari kompensasi atau apa pun. Tak seorang pun meminta saya menarik kembali tuntutan (untuk menyelidiki kasus Timika).

Apakah Anda secara rutin berhubungan dengan para korban atau keluarganya hingga kini?

Sebelum penyerangan, saya memang berteman dengan beberapa korban. Saya kerap bertemu mereka dan berkirim e-mail. Kami saling bercerita tentang kehidupan masing-masing.

Sejauh mana Anda bekerja sama dengan LSM di Indonesia?

Saya selalu berhubungan dengan LSM di Papua Barat dan seluruh dunia. Lewat kerja sama dan berbagi informasi, saya percaya kita akan menemukan siapa yang bertanggung jawab di balik kejadian itu dan menyeretnya ke depan hukum. Saya minta kepada semua organisasi itu supaya menyampaikan informasi yang mereka miliki (tentang kasus Timika) kepada FBI.

Apa perkembangan terakhir kasus itu yang disampaikan kepada Anda?

Penyelidikan kasus Timika masih berlangsung. Ada satu tertuduh, namun tak boleh dilupakan bahwa FBI dan Polri masih memburu orang-orang lain yang terlibat dalam penyerangan itu. Mereka perlu menangkap Antonius Wamang. Dia perlu dibawa ke tahanan yang aman sehingga kita bisa mengetahui mengapa penyerangan itu dilakukan dan atas perintah siapa.

Apakah FBI memberi tahu Anda hasil sebenarnya penyelidikan mereka?

FBI mengatakan investigasi belum berakhir. Mereka telah mengumpulkan cukup banyak bukti. Sekarang saya berharap Indonesia dapat segera menangkap Wamang. Menuntaskan kasus ini adalah kepentingan Indonesia dan Amerika juga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus