Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ini Kritik Eks Wakil Presiden JK kepada Menteri Nadiem Makarim

Eks Wakil Presiden JK menilai Menteri Nadiem Makarim tidak punya pengalaman dalam dunia pendidikan.

9 September 2024 | 14.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mendapat kritik keras dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK. Hal itu disampaikan JK dalam forum diskusi dengan tema "Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan" pada Sabtu, 7 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada awalnya, JK menyebutkan sejumlah nama menteri pendidikan dari masa ke masa, mulai dari Ki Hadjar Dewantara hingga Anies Baswedan. Ia menilai sederet nama menteri tersebut memiliki keahlian di bidang pendidikan. "Ada Muhadjir, ada Anies. Ada Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman pendidikan," kata JK dalam forum diskusi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JK berbicara soal kinerja Nadiem sebagai Menteri Pendidikan yang tidak pernah datang ke daerah dan juga jarang berkantor. Menurut dia, kementerian yang dipimpin oleh Nadiem ini memiliki cakupan yang luas. Tak hanya pendidikan, kata JK, tapi juga perihal kebudayaan, riset, dan teknologi. Karena itu, JK menilai perlu adanya sosok yang berkompeten untuk mengisi bidang tersebut.

"Titip orang yang jarang ke kantor. Minta maaf ya. Saya katakan saja supaya (menteri) yang ke depan jangan begitu lagi," ujarnya. Selain itu, JK menganalogikan kepemimpinan kementerian pendidikan dengan perusahaan. Dalam hal ini, kata dia, membangun perusahaan yang baik memerlukan Chief Executive Officer serta direktur-direktur yang mumpuni.

JK mengungkapkan, persoalan pertama yang perlu dikerjakan untuk menciptakan perusahaan yang baik ialah memilih pemimpin. Kedua, soal program dan target yang akan dikerjakan. "Orang dulu, apa programnya, apa yang mau dicapai. Baru berapa anggaran. Jangan kebalik," ucap JK.

Jika menteri pendidikan saat ini tidak benar-benar paham dengan bidangnya, kata dia, berapa pun anggaran yang dipunya tak berarti. Karena itu, untuk memperbaiki kualitas pendidikan bukan hanya memperbaiki anggarannya, tapi juga pemimpinnya. "Kalau enggak mengerti pendidikan, beginilah. Mau berapa sekian ratus triliun dikasih, akan hancur-hancuran. Ini keluhan semua orang," ujarnya.

JK juga mengunggah sebuah video di akun Instagram pribadinya, @jusufkalla, yang berisi cuplikan saat ia menghadiri forum diskusi 'Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan' itu. Dalam postingan yang diunggah pada Minggu, 8 September itu, Jusuf Kalla menambahkan keterangan atau caption singkat bertulisan, "Nasib pendidikan di Indonesia".

Sementara itu, belum ada respons dari Kemendikbudristek ihwal pernyataan JK tersebut. Ketika dihubungi, Inspektur Jenderal Kemendikbudristek, Chatarina Girsang, menyatakan bahwa tidak bisa memberikan informasi apa pun. Dia meminta agar menanyakan hal itu ke Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat atau BKHM Kemendikbudristek.

Sedangkan Plt BKHM Kemendikbudristek, Anang Ristanto, urung membalas pesan pertanyaan saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 7 September 2024. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti hanya membaca pesan pertanyaan, belum ada jawaban yang diberikan hingga berita ini ditulis.

NOVALI PANJI NUGROHO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus