Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah pusat akan membantu rehabilitasi Pasar Atas Bukittinggi. Langkah ini diambil setelah pasar tersebut terbakar pada Senin, 30 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pemerintah pasti akan membantu," kata JK saat meninjau Pasar Atas Bukittinggi, Sabtu, 4 November 2017. Dia mengatakan langkah serupa juga pernah dilakukan pemerintah saat membantu pembangunan Pasar Klewer di Solo yang terbakar pada Desember 2014.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, JK mengatakan penelitian perlu dilakukan untuk menentukan bentuk pembangunan kembali pasar tersebut, apakah direnovasi ataukah direhabilitasi. Proses ini harus dilakukan dengan musyawarah antara pemerintah daerah dan pedagang. Setelah hasilnya diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menyiapkan pembangunan kembali pasar tersebut dengan disertai modernisasi pasar.
JK menegaskan, proses pembangunan ini hanya boleh melibatkan pemerintah dan pedagang. Investor dilarang terlibat. "Investor sama sekali tidak boleh. Kios harus dijual ke rakyat tanpa untung," ujar JK menegaskan. Dia mencontohkan, bila ongkos perbaikan Rp 1 juta per meter, harga harus dijual dengan nilai tersebut, tanpa dinaikkan.
Perkiraan awal, pembangunan kembali pasar tersebut membutuhkan dana Rp 300-400 miliar. Pemerintah menargetkan dalam waktu dua pekan, pasar tersebut sudah bisa ditentukan apakah akan direhabilitasi atau direnovasi. Untuk sementara, Pemerintah Kota Bukittinggi akan menyiapkan relokasi untuk para pedagang.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan pihaknya harus menyiapkan penampungan sebanyak 1.226 kios. "Kalau dikali 2 meter berarti 2,5 kilometer jalan harus kami pakai," kata Ramlan.
Penempatan di trotoar ini dilakukan karena untuk menempatkan pedagang di bagian atas pasar yang tidak terbakar tidak bisa sepenuhnya dilakukan. "Inilah kami coba musyawarah dengan pedagang. Kalau sudah ada kesepakatan, kami segera mungkin bikin tempat penampungan," katanya.