Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah situasi politik era Demokrasi Liberal yang tidak stabil, Ketua DPR Sartono dikejutkan dengan suatu surat pengunduran diri Mohammad Hatta atau Bung Hatta sebagai wakil presiden. Saat itu, surat diterima oleh Ketua DPR pada Senin, 23 Juli 1956. Bunyi dari isi surat yang ditulis oleh Bung Hatta sebagai berikut:
“Merdeka, dengan ini saya beritahukan dengan hormat, bahwa sekarang, setelah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipilih rakyat mulai bekerja, dan Konstituante menurut pilihan rakyat sudah tersusun, sudah tiba waktunya bagi saya untuk mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Segera, setelah Konstituante dilantik, saya akan meletakan jabatan wakil presiden secara resmi.”
Pada awalnya, DPR menolak pengunduran diri Hatta tersebut dengan tidak membalas surat tersebut. Sebelumnya, Hatta juga pernah mengirimkan surat serupa pada 1955. Pengunduran diri Hatta sebagai wapres erat kaitanya dengan jalan politik yang dipilih oleh Soekarno. Hal ini tercermin pada surat pengunduran dirinya yang pertama. Saat itu, Hatta merasa dengan sistem Kabinet Parlementer, maka peran wapres sudah tidak diperlukan lagi.
Suaratnya tak kunjung mendapatkan balasan, Hatta kembali mengirim surat kepada DPR pada Jumat, 23 November 1956 dan akhirnya DPR mulai memberlakukan surat tersebut sebagai hal yang mendesak dan harus segera dibahas. Akhirnya, DPR menggelar rangkaian sidang dan akhirnya setelah rangkaian sidang, DPR memutuskan untuk menerima pengunduran diri dari Hatta pada 1 Desember 1956.
Sejak pengunduran diri Bung Hatta, terjadi kekosongan kursi wakil presiden hingga 1973. Namun, sampai saat ini belum terungkap secara gamblang faktor yang melatarbelakangi pecahnya kongsi antara Bung Hatta dengan Soekarno karena perbedaan jalan politik antara keduanya adalah hal yang lumrah pascaproklamasi.
EIBEN HEIZIER
Baca: Ulang Tahun Bung Hatta, Anies Baswedan Favoritkan Buku Biografinya Sejak SD
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini