Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo tidak memberikan respons saat ditanya mengenai keterangan persnya yang menjadi sorotan publik. Dua pernyataan pers Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta yang dibagikan dalam kurun satu pekan ini, dikemas dalam bentuk doorstep atau wawancara cegat seakan-akan dilakukan bersama wartawan. Padahal tanya jawab itu bersama Biro Pers dan Media Sekretariat Presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika disinggung alasan kenapa lebih memilih melakukan doorstep dengan Biro Pers Istana daripada wartawan, Jokowi melambaikan tangan dan hanya tersenyum untuk mengakhiri sesi tanya jawab dengan jurnalis. Jokowi ditanya saat doorstep usai acara di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo belum bisa memastikan apakah Jokowi mengetahui isu ini. Namun, Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana sudah membantah bahwa Istana melakukan pura-pura wawancara bersama Presiden Jokowi.
“Tidak ada gimmick apalagi settingan. Bukan kah itu dalam rangka memberikan keterangan pers?” ucapnya melalui pesan singkat kepada Tempo pada Jumat.
Dua keterangan oleh Jokowi yang dianggap seakan-akan wawancara, pertama kali dibagikan pada 21 Agustus 2024. Saat itu Kepala Negara memberikan komentarnya atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal ambang batas hingga syarat usia pencalonan kepala daerah.
Tujuh hari kemudian, pada 27 Agustus 2024, Jokowi memberikan keterangan soal aksi demonstrasi atas pengesahan revisi Undang-Undang Pilkada oleh DPR. Dalam keterangannya juga Jokowi menagih langkah cepat DPR dalam Rancangan Undang Undang Perampasan Aset.
Jika diperhatikan dengan baik, dalam video yang dibagikan di Youtube Sekretariat Presiden pada 21 Agustus, hanya terdapat tiga tangan yang menyodorkan alat rekam. Tak ada mik stasiun televisi, juga tak ada pertanyaan lanjutan dari jurnalis untuk menggali informasi yang lebih dalam.
Dalam video terpisah pada 27 Agustus 2024, terlihat tiga telepon seluler dengan mode perekam suara dan dua mikrofon. Sebelum wawancara kemudian, terdengar suara seolah wartawan yang menyapa Presiden dengan ucapan ”selamat sore”. Presiden berjalan menuju layar dengan membalas sapaan “selamat sore” kepada Staf Biro Pers Istana.
Ketika dua wawancara itu dibuat, sebetulnya wartawan Istana Kepresidenan masih di pressroom. Tidak ada kabar sama sekali dari Biro Pers Sekretariat Presiden untuk melakukan wawancara. Tetapi tiba-tiba, misalnya seperti pada tanggal 27 Agustus, tayangan keterangan Jokowi dibagikan, tepat pada 18.55 WIB sebelum jurnalis hendak pulang.
Keterangan Jokowi seolah wawancara doorstep ini menjadi sorotan warganet hingga aktivis. Penulis Puthut Eko Arianto misalnya, melalui media sosial X. “Pengen ketawa… Kok bisa ya seperti seolah-olah diwawancara beneran. Kan mudah ketahuan kalau itu settingan,” kata lulusan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada ini mengomentari video Jokowi yang dibagikan di salah satu media.
Co Founder Watchdoc & Koperasi Indonesia Baru Dhandy Laksono memberikan komentar yang sama. Dengan satir, pembuat film ‘Sexy Killers’ ini memuji camera person yang hebat. "’Doorstop interview’ tapi bisa anteng eye level bahkan dapat eye contact khusus,” katanya melalui X.