Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Karanganyar - Calon presiden inkumben, Joko Widodo atau Jokowi, menuding balik pihak yang menuduhnya antek asing juga merupakan antek asing. "Jangan begitu dong. Maksudnya, jangan nunjuk-nunjuk orang antek asing padahal dia antek asing itu sendiri," kata Jokowi saat bertemu relawan Sedulur Kayu dan Mebel Jokowi di De Tjolomadoe Karanganyar, Jawa Tengah, Ahad, 3 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahkan, Jokowi mengatakan, jasa antek asing juga digunakan dalam pemilihan presiden saat ini. Jokowi menilai ada pihak yang menggunakan teori propaganda Rusia untuk memutarbalikkan fakta. Teori tersebut bekerja dengan menyemburkan dusta dan hoaks sebanyak-banyaknya, sehingga masyarakat menjadi ragu.
"Yang dipakai kok contoh asing. Enggak mikir ini mau mecah belah rakyat atau tidak. Ini mengganggu ketenangan rakyat atau tidak. Buat rakyat khawatir apa tidak. Tidak peduli. Karena konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa," ujarnya.
Soal dominasi asing dalam ekonomi kerap diutarakan capres Prabowo. Rival Jokowi itu mengatakan ekonomi Indonesia lemah karena kekayaan negara tidak berada di tangan rakyat. "Tapi di tangan orang-orang asing, orang-orang yang tidak setia kepada Pancasila, NKRI, dan Tanah Air," kata Prabowo dalam sambutannya di acara ulang tahun Djoko Santoso, Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, pada Sabtu, 8 September 2018.
Menurut Jokowi, selama empat tahun memerintah, dia selalu diam ketika dituduh antek asing. Padahal, kata Jokowi, di era pemerintahannya lah sejumlah sumber daya Indonesia yang pernah dikelola pihak asing berhasil direbut kembali. Misalnya, pengelolaan Blok Mahakam, Blok Rokan, dan Freeport. Ia pun heran ada orang yang menuduhnya antek asing.
Setelah tudingan antek asing tak mempan, Jokowi mengatakan tuduhan berikutnya adalah anti ulama. "Lho, lho, lho. Yang pertama, saya hampir tiap hari, tiap minggu keluar-masuk pondok pesantren dengan ulama. Yang tanda tangan hari santri itu perpresnya siapa? Dan sekarang wakilnya (calon wakil presiden) siapa?" katanya.