Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Peringatkan Ancaman Kemarau dan Penyakit Mulut dan Kuku

Jokowi meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan lockdown zonasi di wilayah ditemukannya penyakit mulut dan kuku.

9 Mei 2022 | 22.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperingatkan jajaran kabinetnya tentang ancaman musim kemarau hingga penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini menyerang hewan ternak di beberapa daerah. Jokowi menyampaikan peringatan tersebut saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 9 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hati-hati mengenai musim kemarau, hati-hati mengenai kebakaran hutan dan lahan, dan juga hati-hati kemarin juga kita sudah bicara dengan menteri-menteri mengenai penyakit kuku dan mulut," ujar Jokowi dalam video ratas yang dibagikan Biro Pers Sekretariat Kepresidenan, Senin, 9 Mei 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengenai penanggulangan penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak, Jokowi meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan lockdown zonasi di wilayah ditemukannya penyakit tersebut. Hal ini bertujuan mencegah mutasi ternak dari satu tempat ke tempat lain. 

"Saya juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan, mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku. Bentuk satgas sehingga jelas nanti siapa yang bertanggung jawab," kata Jokowi. 

Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pertama kali dilaporkan menyerang ribuan hewan ternak di Jawa Timur. Gubernur Khofifah Indar Parawansa segera melakukan sejumlah langkah gerak cepat memutus mata rantai penularan virus ini.

Dari hasil penelitian, penyakit ini diketahui menyebar melalui lendir dan angin. Hal ini membuat penyebaran virus ini cukup cepat. 

Adapun tanda klinis penyakit PMK di antaranya demam tinggi, mulai 39 hingga 41 derajat celcius, lalu keluar lendir berlebihan dari mulut hewan ternak dan berbusa. Selain itu, terdapat luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, nafas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.

M JULNIS FIRMANSYAH 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus