Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kata Kerja Mental: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, dan Contohnya

Mengenal kata kerja mental, yaitu salah satu jenis verba yang tidak dilakukan dengan tindakan fisik, tetapi dengan perasaan.

4 Desember 2024 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kata kerja mental merupakan salah satu jenis verba (kata kerja) yang mampu memberikan gambaran terkait pengalaman atau perasaan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sebuah teks, kata kerja mental mampu menghidupkan argumen atau opini yang disampaikan oleh penulis, sehingga pembaca dapat lebih memahami isi bacaan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (2023), kata kerja mental berkaitan dengan pengalaman diri-sendiri. Lantas, apa itu kata kerja mental? 

Pengertian Kata Kerja Mental

Kata kerja mental adalah kata kerja yang menggambarkan perasaan atau kondisi jiwa seseorang yang berhubungan dengan pengalaman pribadi. Dalam sebuah teks, kata kerja mental bersifat nonfisik atau tidak melakukan suatu kegiatan, tetapi menjelaskan perasaan, seperti terenyuh dan menyerah. 

Menurut ejournal.stkipbudidaya.ac.id, kata kerja mental adalah salah satu jenis verba yang khas dan unik, karena tidak dapat dilakukan atau dilihat secara fisik. Dengan kata lain, kata kerja mental menerangkan persepsi, afeksi, dan kognisi. 

Kata kerja mental berasal dari proses pengindraan yang dapat ditafsirkan sebagai proses yang mengalir dari kesadaran seseorang, tetapi bukan sebagai tindakan material. 

Kemudian, mengacu pada repository.unpas.ac.id, kata kerja mental merupakan verba yang menerangkan atau mendeskripsikan suatu respons terhadap sesuatu yang dilakukan. 

Selain itu, verba mental juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses mental yang menjelaskan sikap atau ekspresi yang dirasakan atau dipikirkan oleh seseorang sebagai suatu tanggapan terhadap suatu tindakan. 

Ciri-Ciri Kata Kerja Mental

Melansir ejournal.stkipbudidaya.ac.id, berikut beberapa ciri kata kerja mental:

-   Menduduki peran utama sebagai predikat.

-   Verba monomorfemis dan polimorfemis yang ditunjukan dengan penambahan afiks atau imbuhan ber-, di-, men-, men-i, men-kan, di-kan, dan memper-.

-   Dapat atau tanpa diikuti nomina yang berperan sebagai objek atau pelengkap.

-   Dapat bermakna keadaan, proses, atau sikap.

-   Dapat bermakna perseptif yang dilakukan dengan melihat.

-   Dapat bermakna kognitif yang diperoleh dengan proses berpikir, menduga, mengira, atau memutuskan.

-   Dapat bermakna desideratif yang dinyatakan dengan keinginan.

-   Dapat bermakna emotif yang ditunjukkan dengan perasaan. 

Fungsi Kata Kerja Mental

Sementara itu, fungsi dari penggunaan kata kerja mental dalam sebuah kalimat adalah:

-   Menyampaikan sudut pandang atau sikap seorang penulis, tokoh, maupun orang yang terlibat dalam suatu topik yang diangkat dalam teks.

-   Menyampaikan aktivitas abstrak, seperti merasakan, berasumsi, dan menyimpulkan.

-   Menanggapi suatu fenomena. 

Struktur Penulisan Kata Kerja Mental

Menurut Saragih dan Sinar dalam Muksin (2016) melalui repository.unpas.ac.id, struktur penulisan kalimat dengan kata kerja mental terdiri dari tiga, yaitu:

-   Partisipan atau pengindera yang bertindak sebagai subjek dalam suatu kejadian.

-   Proses mental atau verba mental yang menggambar persepsi, afeksi, atau kognisi.

-   Fenomena adalah kejadian yang menjadi pemicu atas respons yang juga dikenal sebagai keterangan atau pelengkap. 

Dengan demikian, struktur kalimat yang menggunakan kata kerja mental terdiri dari subjek, predikat (kata kerja mental), dan keterangan atau pelengkap. Apabila dituliskan, maka struktur kalimatnya menjadi subjek-predikat-keterangan/pelengkap (S-P-K/Pel). 

Contoh Kata Kerja Mental

Untuk lebih memudahkan pemahaman, berikut beberapa contoh penggunaan kata kerja dalam sebuah kalimat:

-   Saya merasa iba saat mengetahui anak sekecil itu bekerja.

-   Bella menyukai hadiahnya.

-   Perusahaan berharap pemerintah daerah serius menangani masalah pungutan pajak liar.

-   Saya mengira bantuan itu diberikan cuma-cuma.

-   Para nelayan menginginkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) ditingkatkan.

-   Teguh terenyuh ketika anak jalanan membantunya bangkit.

-   Dia membencinya setelah tahu kebohongan itu.

-   Saya khawatir jika adik pulang larut malam.

-   Budi mengerti dengan penjelasan guru itu.

-   Para petani menduga ada oknum yang mempermainkan harga jual cabai.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus