Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Kemendikbud Ingatkan Sekolah Utamakan Keselamatan

Kemendikbud menyampaikan pesan kepada sekolah terkait kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok.

13 Mei 2024 | 16.43 WIB

Kondisi bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Kondisi bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Harian Kepala Biro Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anang Ristanto akan menindaklanjuti peristiwa kecelakaan bus di Subang yang menimpa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Saat ini kami terus berkoordinasi erat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan SMK Lingga Kencana Depok terkait perkembangan yang terjadi,” kata Anang, Ahad, 12 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Anang, pihaknya telah mengunjungi pihak keluarga korban untuk menyampaikan ungkapan belasungkawa secara langsung bagi keluarga yang sedang berduka “Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga, teman-teman, dan seluruh warga sekolah yang kehilangan dan terkena dampak atas kejadian yang memilukan ini,” kata dia.

Kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok terjadi pada Sabtu malam, 11 Mei 2024 di kawasan Ciater, Subang Jawa Barat. Bus menabrak tiang listrik dan sejumlah mtor hingga terguling. Akibatnya, 12 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Dari penyelidikan sementara, bus mengalami kerusakan rem. Bus itu juga diketahui tak mengantongi dokumen kelaikan jalan.

Atas peristiwa itu, Anang mengingatkan satuan pendidikan harus mengutamakan keselamatan murid dalam seluruh bentuk pembelajaran serta proses belajar dan mengajar yang dilakukan.

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah II Bogor-Depok Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Sudarsono mengatakan pihaknya sedang melakukan evaluasi terkait acara pelepasan siswa setelah peristiwa kecelakaan bus ini. Disdik Jabar pun telah membuat peraturan ketat sehingga kejadian serupa tidak terjadi.

Disdik Jabar telah mengeluarkan surat edaran (SE) agar acara pelepasan diadakan sederhana. Namun, menurut dia, tak jarang orang tua siswa meminta agar acara pelepasan siswa yang lulus dilaksanakan di luar.

"Disdik Jabar sudah mengeluarkan edaran agar pelaksanaan pelepasan siswa itu diadakan sesederhana mungkin. Karena orang tua ingin, mungkin terakhir kali kadang-kadang ingin pelaksanaannya di luar," kata Asep.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus