Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Suatu hari di bulan Desember 2002. Seto Mulyadi duduk tercenung di ruang tengah rumahnya. Psikolog yang mengkhususkan diri di psikologi anakanak itu tengah mendengarkan penuturan Eka Putri Duta Sari, 14 tahun, putri sulungnya. Kepada sang ayah, siswa kelas tiga Sekolah Menengah Pertama Global Jaya, Bintaro, ini mengatakan enggan pergi ke sekolah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo