Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lukisan Pangeran Diponegoro dan tombak (sebelumnya disebut tongkat) yang menjadi latar belakang video Anies Baswedan mendadak heboh dan menjadi perbincangan warganet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video berjudul 'Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pendaftaran Pilkada 2024' diunggah oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di videonya itu, Anies memberi penjelasan terkait pemilihan kepala daerah atau Pillkada 2024 dengan latar belakang lukisan Pangeran Diponegoro dan sebuah tombak.
Dalam video berdurasi 14 menit tersebut, Anies mengomentari banyak hal, mulai dari penyesalan tak ikut Pilkada 2024, putusan Mahkamah Konstitusi (MK), gerakan masyarakat, hingga niat mendirikan partai politik.
Khusus terkait tombak, Anies mendapatkan suvenir berupa replika Tombak Cakra Kotagede dari warga yang terdapat ukiran tulisan Ar Rahman dan Al Malik.
Berdasarkan catatan Tempo, Anies mendapatkan tombak itu ketika menyambangi Masjid Gedhe Mataram Kotagede Yogyakarta Ahad, petang 13 Agustus 2023. Saat itu, Anies menjadi calon presiden dari Koalisi Perubahan di pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024.
Dalam kunjungan di masjid yang bagian belakangnya terdapat makam pendiri Kerajaan Mataram Islam seperti Panembahan Senapati itu, Anies berziarah.
"Tombak Cakra ini mengingatkan saya ketika tahun 2015 dulu menerima pengembalian cakra dari Pangeran Diponegoro yang diambil oleh Belanda pada tahun 1828," kata Anies, Ahad, 13 Agustus 2023.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla itu menuturkan, tahun 2015 silam saat masih menjabat menteri, Tombak Cakra Pangeran Diponegoro dikembalikan ke Indonesia. Anies saat itu merasa mendapatkan kehormatan untuk mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia menerima kembali cakra tersebut.
"Malam hari ini di Kotagede, di Makam Panembahan Senapati, kami menerima kembali sebuah Tombak Cakra yang bentuknya serupa dari keluarga besar Kotagede, anak keturunan dari para pendiri Mataram Islam," ujar Anies.
Anies menyebut cakra pemberian warga Kotagede Yogyakarta itu sebagai simbol amanah pada dirinya.
"Yang mudah-mudahan sifat dari Ar Rahman bisa kami jaga sebagaimana ketika kami kemarin bertugas (sebagai kepala daerah) di Jakarta," kata Anies.
Ia menyatakan tidak membedakan siapa pun dansemua mendapatkan perlakuan yang sama. "Dan bagaimana kewenangan yang diembankan itu dipakai semaksimal mungkin untuk menghadirkan keadilan di masyarakat," kata Anies.
Anies menyatakan, pemberian cakra itu menjadi tambahan semangatnya. "Cakra ini seperti tambahan semangat pada semua bahwa ikhtiar kita bukan sekadar satu orang, bukan sekadar satu kelompok, bukan satu, dua, tiga partai," kata dia.
Tapi, sambung Anies, ini tentang bagaimana rakyat bisa merasakan keadilan sebagaimana dulu pernah hadir di saat Kerajaan Mataram,di mulai dengan Panembahan Senapati.
Perwakilan warga Kotagede Yogyakarta yang turut menyambut Anies, Priyo Salim mengatakan, melalui suvenir Tombak Cakra itu terselip sebuah pesan.
"Kami berharap pesan dari cakra itu terbawa sampai kapan pun. Mudah-mudahan itu dikenang dan dipegang kelak insyaallah kalau Pak Anies menjadi pemimpin Indonesia," kata dia.
Pilihan Editor: Saat Jokowi Sebut Hubungannya dengan Prabowo Baik-baik Saja