Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum memberikan legitimasi terhadap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan. Sekadar menyegarkan ingatan, dulu PKS dan PKB sempat dikabarkan akan membentuk Koalisi Semut Merah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan catatan Tempo, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid pernah menyebut istilah Koalisi Semut Merah yang bakal terbentuk dengan PKS. Sebutan tersebut tercetus saat diskusi virtual dengan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi pada Senin, 6 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Makanya saya bilang Koalisi Semut Merah supaya gigitnya terasa. Meskipun kecil, kita bisa mengusung ke mana-mana. Dan semut juga simbol rakyat, simbol masyarakat,” kata Jazilul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis, 9 Juni 2022.
Dia mengatakan komposisi Koalisi Semut Merah ini dari kursi partai politik di parlemen yang tidak begitu banyak. Namun dia optimis bisa kompak, walaupun dengan ukuran yang terlihat kecil tetap bisa bergerak.
Jazilul juga menyamakan PKS dan PKB sebagai simbol rakyat baik dari desa dan kota. Menurutnya saat itu, PKB dan PKS masih menyamakan visi dan misi partai yang akan bergandengan.
“Apalah arti dari sebuah nama, tetapi yang menjadi visi dan misi menjadi nama yang akan dikenang dan sekaligus memenangkan nanti. Tentu akan memberikan nama yang terbaik,” tutur Jazilul saat itu.
Semut Merah Layu
Namun wacana Koalisi Semut Merah layu sebelum berkembang. Lantaran PKB memutuskan bergabung dengan Partai Gerindra dan membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
PKB dan Gerindra resmi membentuk KKIR dan menandatangani perjanjian yang disebut sebagai Piagam Sentul pada 13 Agustus 2022.
Salah satu poin perjanjian dalam piagam itu disebutkan bahwa nama bakal calon presiden (capres) dan bakal cawapres ditentukan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Selanjutnya: Dalam perjalanannya kemudian…
Dalam perjalanannya kemudian, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN), yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), bergabung ke dalam KKIR untuk mendukung Prabowo sebagai capres 2024. Prabowo pun mengganti nama KKIR menjadi Kabinet Indonesia Maju (KIM) pada rangkaian peringatan HUT Ke-25 PAN di Jakarta, Senin malam, 28 Agustus 2023.
Namun, dinamika politik yang mengejutkan terjadi pada Sabtu, 2 September 2023. Partai NasDem, yang berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Demokrat dan PKS, mendeklarasikan Cak Imin sebagai bakal cawapres 2024 untuk mendampingi Anies di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.
Cak Imin bersama PKB pun meninggalkan KIM. Demokrat diketahui juga telah memutuskan keluar dari KPP. Kini PKB dalam proses bergabung KPP. Tinggal menunggu persetujuan PKS.
PKB dalam proses gabung KPP
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan pencalonan Cak Imin sebagai cawapres yang akan mendampingi Anies akan diusulkan terlebih dulu ke Musyawarah Majelis Syura.
"Sementara untuk Cak Imin sudah nih, maka kami akan usulkan ke Musyawarah Majelis Syura, apakah bisa diterima atau tidak, baru nanti kami deklarasi. Jadi legitimasinya lewat musyawarah tersebut," ujar Syaikhu, Ahad, 3 September 2023.
Disinggung tentang kerja sama politiknya dengan Partai NasDem, Ahmad memastikan PKS hingga saat ini masih tetap berkoalisi dengan besutan Surya Paloh itu. "Koalisi tetap, sampai sekarang kan kami belum mencabut itu," katanya.
Sementara itu, Koordinator Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, membenarkan rencana agenda pertemuan antara Cak Imin dan PKS. Pertemuan itu, kata Mabruri, dijadwalkan berlangsung secepatnya. Mabruri belum bisa memastikan kapan pertemuan itu akan digelar.
"Ada (permohonan). As soon as possible (secepatnya)," kata Mabruri melalui pesan singkat kepada Tempo, Senin kemarin, 4 September 2023.
FAIZ ZAKI | SEPTIA RYANTHIE | TEMPO
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.