Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih membuka peluang untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, komunikasi dengan kedua partai tersebut masih berlangsung baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Berjalan dengan baik, koalisi ini masih panjang ceritanya. Jadi masih ada satu tahun berapa bulan, ini dinamis sekali,” kata Aboe saat ditemui di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu, 6 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aboe Bakar menyatakan partainya masih melihat iklim politik yang sangat cair. Begitu juga untuk peluang masuk ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang belum resmi dideklarasikan Partai Gerindra dan PKB.
“PKS yang memulai, nanti PKS biasa menghadapi seperti itu,” ujarnya.
Pada hari ini, PKS telah mendaftarkan judicial review aturan Presidential Threshold 20 persen ke Mahkamah Konstitusi. Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan pihaknya ingin Presidential Threshold diturunkan di angka 7-9 persen.
Angka tersebut dinilai sebagai titik tengah dari gugatan pihak-pihak sebelumnya yang ingin sampai nol persen. Pihaknya pun percaya diri Mahkamah Konstitusi bisa mengabulkan permohonan tersebut.
Mengenai kaitan gugatan ini dengan membangun koalisi, Syaikhu merasa tidak hanya PKS saja yang mengalami. “Saya kira bukan hanya pks ya, seluruh parpol-parpol juga tentu sangat kesulitan dalam membangun koalisi secara leluasa,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya diwacanakan bakal terbentuk setelah pertemuan antara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Sabtu, 18 Juni 2022.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan Muhaimin berpontensi menjadi calon wakil presiden yang menemani Prabowo Subianto sebagai calon presidennya. Menurutnya, PKB dan Gerindra sudah mencapai titik kesepakatan untuk bekerja sama dalam Pemilu dan Pilpres 2024.
Kedekatan antara PKS dan PKB sudah mulai terang-terangan terjalin untuk penjajakan berkoalisi. Jazilul pun sempat menamakan Koalisi Semut Merah.