Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Presiden Jokowi mendorong pembentukan koalisi besar untuk Pemilu 2024.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar disebut menolak gagasan koalisi besar.
Nasib koalisi besar tetap memperhitungkan posisi PDI Perjuangan.
PRESIDEN Joko Widodo menjadi pusat perhatian dalam acara silaturahmi Ramadan di kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional di Warung Buncit, Jakarta Selatan, Ahad, 2 April lalu. Lesehan bersama lima ketua umum partai politik pendukungnya, Presiden lantas merencanakan pembentukan koalisi besar.
Di sisi kiri Jokowi duduk Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan; Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto; dan pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Muhamad Mardiono. Di kanannya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.
Para ketua umum di kiri Jokowi tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan Gerindra dan PKB telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). "Kodenya itu ada Pak Jokowi di antara KIB dan KKIR," kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi kepada Tempo, Kamis, 13 April lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo