Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers, yakni Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) menyelesaikan proses pemantauan mis/disinformasi selama hari pencoblosan 14 Februari 2024. Total ada 56 hoaks dan publikasi 107 artikel selama hari pemungutan suara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Total ada 131 media lokal dan nasional yang terlibat dalam kerja besar patroli hoaks di media sosial dan aplikasi percakapan sejak pukul 05.00 hingga 20.00 WIB. Verifikasi final atas konten pemeriksaan fakta dari media mitra sebelum diunggah ke situs CekFakta.com dilakukan tim editor dari tiga organisasi pendiri: AJI, AMSI dan Mafindo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekjen AJI Indonesia, Ika Ningtyas, mengatakan pentingnya cek fakta untuk membantu publik menyikapi proses pemilu. “Setiap kali hari-H pencoblosan biasanya diikuti hoaks yang menargetkan pemilih dan penyelenggara pemilu. Kami perlu memonitor juga jika ada disinformasi yang dapat menyebabkan konflik,” katanya melalui keterangan tertulis, dikutip Tempo pada Jumat, 16 November 2024.
Ika mengatakan, Pemilu 2024 lebih menantang sebab adanya dugaan kecurangan Pemilu dan tidak netralnya aparatur sipil negara. Sehingga, kata dia, pemeriksa fakta tak bisa hanya mengandalkan sumber-sumber dari otoritas. “Butuh verifikasi lebih mendalam ke lapangan. Untuk membantu publik melaporkan hoaks yang mereka terima, CekFakta.com membuka akun pengaduan atau tipline di WhatsApp nomor +62 811-1000-0579,” katanya.
Ketua Umum Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, menuturkan gerakan cekfakta di Indonesia juga secara intensif bekerjasama dengan masyarakat sipil yang mengawal proses pemilu dan lembaga penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu.
Keterlibatan relawan antihoaks dari berbagai kota dan lintas organisasi masyarakat sipil untuk ikut memonitor isu hoaks pada hari pencoblosan, kata dia, sangat penting sebagai respons cepat penanganan hoaks pemilu. "Kami juga berkoordinasi dengan beberapa platform digital yang banyak digunakan masyarakat Indonesia supaya penanganan bisa dilakukan lebih responsif,” ujar Septiaji.
Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, mengapresiasi semua media lokal dan nasional yang terlibat dalam kolaborasi cekfakta selama pemilu 2024. “Partisipasi yang aktif dari ratusan media anggota AMSI dalam kegiatan periksa fakta menunjukkan adanya semangat yang tinggi untuk berinovasi digital dan meningkatkan relevansi dan keterpercayaan publik pada media,” katanya.
Selain kegiatan patroli hoaks dan periksa fakta selama hari pencoblosan 14 Februari 2024, koalisi CekFakta.com juga rutin melakukan live fact checking dalam lima kali debat calon presiden dan wakil presiden. Tujuannya untuk memastikan setiap pernyataan kandidat berdasarkan pada data dan fakta yang bisa diakses khalayak ramai.