Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DIGELAR di rumah Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, rapat yang dihadiri sejumlah petinggi Partai Demokrat membahas kemungkinan koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemilihan Umum 2024. Rapat itu digelar beberapa hari seusai pertemuan antara Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDI Perjuangan Puan Maharani pada Ahad, 18 Juni lalu.
Dalam persamuhan yang berlangsung sekitar empat jam hingga pukul sembilan malam itu turut dibahas dukungan Demokrat terhadap Anies Baswedan. “Pak SBY selalu mengundang kader utama untuk berbagi pendapat, tapi kesimpulan dan keputusannya ada pada Ketua Umum,” kata Deputi Badan Penelitian dan Pengembangan Demokrat Syahrial Nasution, Kamis, 6 Juli lalu.
Dua petinggi Demokrat menyebutkan bahwa partai mereka memutuskan tetap berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera. Namun keputusan itu bisa saja berubah jika Anies Baswedan tak memilih Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden.
Anggota Majelis Tinggi Demokrat, Sjarifuddin Hasan, menyatakan pengurus partainya meyakini hanya Agus yang cocok untuk mendampingi Anies. Namun ia membantah jika Demokrat disebut memaksakan keinginan menjadikan Agus calon wakil presiden. Anies bisa memilih calon lain sepanjang elektabilitasnya tinggi dan lebih baik ketimbang Agus.
Bekas Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah itu belum bisa memastikan sikap partainya jika Anies tak memilih Agus. Termasuk kemungkinan mengalihkan dukungan kepada Ganjar Pranowo, calon yang diusung PDI Perjuangan. “Nanti akan dibahas lebih lanjut,” ujar Sjarifuddin.
Baca: Lobi Memecah Koalisi Anies Baswedan
Dua petinggi Demokrat bercerita, pengurus partai itu gerah karena Koalisi Perubahan dan Anies tak kunjung mengumumkan calon wakil presiden. Semula nama pendamping Anies direncanakan diumumkan sebelum ia berangkat menunaikan ibadah haji pada Kamis, 22 Juni lalu. Namun rencana itu batal.
Tiga narasumber di Koalisi Perubahan menyebutkan calon pendamping Anies sebenarnya telah mengerucut pada nama Agus. Namun Partai NasDem masih menolak. Belakangan, Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali malah memunculkan nama putri mantan presiden Abdurrahman Wahid, Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid, sebagai calon wakil presiden.
Anggota tim delapan Anies, Sudirman Said, membantah jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebut terus menunda deklarasi. Sudirman mengklaim Anies telah mengantongi nama calon wakil presiden dan menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan. “Perlu waktu untuk mengkomunikasikan pilihan calon pasangannya dengan pimpinan partai,” kata Sudirman, Jumat, 7 Juli lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Raymundus Rikang, Francisca Christy Rosana, dan Tika Ayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Titik Temu Dua Seteru"