Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Komandan baru, pos strategis

Abri mengadakan mutasi besar-besaran pada pos-pos strategis. mulai dari jabatan pangkostrad,asisten teritorial kasum abri,pangdam iv/diponegoro,pangdam iii/jaya,sampai pada pos asospol kasospol abri

11 Agustus 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENJELANG HUT Proklamasi Kemerdekaan, ABRI mengadakan mutasi besar-besaran. Pada Hari ABRI, 5 Oktober mendatang, wajah-wajah baru diharapkan sudah tampil menduduki jabatan baru. Memang, tak ada yang istimewa dalam tour of duty kali ini. Seperti dikatakan Pangab Jenderal Try Sutrisno, mutasi itu lebih bersifat sebagai "penyegaran" dan sekaligus pertimbangan strategis. Penempatan personel pada satu jabatan penting, terutama di kalangan ABRI, pasti dipertimbangkan masak-masak. Selain prestasi personel yang ditunjuk, tentu juga diperhitungkan jabatan penting yang hendak didudukinya. Apalagi bila posisi itu dinilai strategis. Misalnya Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang selama ini jadi ujung tombak ABRI dalam menyelesaikan berbagai krisis. Pangkostrad, yang sebelumnya dijabat Mayjen. Soegito, selanjutnya digantikan Mayjen. Wismoyo Arismunandar, Pangdam IV/Diponegoro. Soegito selanjutnya diangkat menjadi Asisten Teritorial Kasum ABRI. Wismoyo, lahir 50 tahun lalu di Bondowoso (Ja-Tim), memang prajurit sejati. Tubuhnya kekar, alisnya tebal. Tanpa seragam militer pun, mudah ditebak bahwa Wismoyo adalah tentara. "Selama 27 tahun jadi tentara, hanya enam tahun saya bertugas di staf. Selebihnya saya selalu menjabat komandan," katanya. Pengalaman perang tamatan AMN Magelang pada 1963 ini, antara lain, menumpas G30S-PKI di Jawa Tengah dan Jawa Barat, memerangi gerombolan separatis di Irian Jaya, menggempur PGRS/Paraku di hutan-hutan Kalimantan Barat. Wismoyo pernah menjabat Danjen Kopassandha (1983-86). Dari pernikahannya dengan Nyonya Datiet Siti Hardjanti, Wismoyo dikaruniai seorang anak. Wismoyo dikenal sebagai penggemar olahraga keras seperti judo, karate, atau tinju. Sampai sekarang ia masih Ketua Umum Persatuan Judo Seluruh Indonesia. Olahraga lain yang disukainya ialah menembak. Selama bertugas di Semarang, paling tidak ia menerapkan dua kebijaksanaan, yaitu meningkatkan mutu personel dan profesionalisme. Misalnya dengan menyelenggarakan apel Babinsa dan Danramil pada waktu-waktu tertentu. Ia juga mewajibkan para perwira menyusun karya tulis sebelum kenaikan pangkat. Wismoyo punya resep kebapakan dalam menangani gejolak, termasuk aksi-aksi mahasiswa. "Saya melihatnya tidak dengan kebencian. Segi positifnya yang kita hadapi. Prinsipnya ialah berpikir positif, dengan prinsip dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Saya tak akan menyimpang dari itu," katanya. Jabatan Pangdam IV/Diponegoro yang ditinggalkan Wismoyo diisi Brigjen. R. Haryoto P.S., 50 tahun, yang sebelumnya Kasdam III/Siliwangi. Ia tamatan Akmil Jurtek, 1964. Serah terima jabatan berlangsung di Semarang, Senin kemarin. Ia teman sekelas Wismoyo di AMN. Ketika Wismoyo jadi Pangdam VII Trikora, Haryoto menjadi kasdam. Kedudukan strategis lain yang akan mengalami mutasi ialah Panglima Kodam III/Jaya. Jabatan penting yang bertanggungjawab atas pengamanan ibu kota negara ini, yang selama ini dipegang Mayjen. Surjadi Sudirdja, 10 Agustus mendatang akan diserahkan kepada Brigjen. Kentot Harseno. Kentot selama ini duduk di Departemen Pertahanan Keamanan sebagai inspektur jenderal. Kentot, lulusan AMN 1961 -- satu angkatan dengan Mayjen. Faisal Tanjung dan Letjen. A.S. Rajagukguk -- menggantikan Surjadi, 51 tahun, tamatan 1962. Pada 1964-73, Kentot masuk para komando dan jabatan terakhirnya di pasukan baret merah adalah Dan Karsa Yudha. Pada 1976 ia menjadi danrem pertama di Timor Timur. Kemudian, 1978, ia ditarik ke Jakarta menjadi ajudan Presiden, menggantikan Try Sutrisno. Pertimbangan lain yang membawanya jadi Pangdam Jaya agaknya karena ia pernah tiga tahun jadi Kastaf Garnisun. Bekas ajudan Presiden lainnya -- bersamasama dengan Try Sutrisno -- Mayjen. Pol. Koenarto, akan segera dipromosi menjadi Askamtibmas Kasum ABRI. Pendamping Kentot sebagai Kasdam III/Jaya ternyata juga dipilih personel yang mempunyai "gaya komandan yang sangat menonjol". Ia adalah Brigjen. Haris Sudarno, 48 tahun, yang pada HUT Kemerdekaan RI tahun lalu ditampilkan sebagai komandan upacara. Kentot dan Haris agaknya memang cocok, setidaknya sama-sama olahragawan. Haris, misalnya, yang selama ini duduk sebagai Kadif II/Kostrad, ketika masih jadi Danrem 084 Bhaskara Jaya Surabaya menjadi ketua pengurus harian Persebaya. Ia juga jadi ketua panitia pertandingan tinju Elly Pical vs Ki Chang Kim di Surabaya pada 1988 lalu. Disiplinnya keras. Sampai soal potongan rambut pun diperhatikannya. Semua batalyon diperlakukan sama. Harus pendek, ukuran 3-2-1: rambut depan 3 senti, tengah 2 senti, belakang 1 senti. "Kalau kepanjangan, kami disetrap berdiri tegak di depan bendera," cerita bekas anak buahnya. Surjadi segera akan menempati posnya yang baru, menggantikan Mayjen. Asmono sebagai Asospol Kasospol ABRI. Asmono sendiri akan menjadi Asintel ABRI, yang selama ini dirangkap oleh Waka BAIS, Mayjen. Soetarjo. Menurut sumber TEMPO, ini baru sebagian dari mutasi besar-besaran yang akan merembet ke berbagai angkatan lainnya. Di kalangan Polri, misalnya, Brigjen. Hadiman, Direktur Samapta Mabes Polri, diangkat menjadi Kapolda Sum-Ut Mayjen. Daan Sabadan, Aspers Mabes Polri, ditugaskan menjadi Kapolda Nusra dan Brigjen. Amrin Sjarofi, Wakapolda Ja-Tim, ditunjuk jadi Kapolda Kalimantan Selatan-Tengah. Selanjutnya, Brigjen. Edison Jamer Haluhu, Askamtibmas Kasum ABRI, diangkat jadi Kapolda Sul-Sel-Ra. Adapun untuk Gubernur PTIK yang baru, telah ditunjuk Brigjen. Aji Loekman Hakim. Priyono B. Sumbogo, Rustam F. Mandayun, dan Heddy Lugito

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus