Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kronologi Hari Lahir Pancasila, Panitia Sembilan Rumuskan Gagasan Sukarno

Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni. Perjalanan panjang sejak gagasan Sukarno, Muhammad Yamin dan Soepomo.

1 Juni 2021 | 16.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja menyiapkan dekorasi untuk persiapan peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 30 Mei 2017. Saat itu Presiden Soekarno yang merupakan anggota BPUPKI berpidato di sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. ANTARA/Sigid Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni, sesuai Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Tanggal ini diambil dari pidato pertama Ir Sukarno saat memberi gagasan dasar negara pada rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1 Juni 1945.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejarah lahirnya Pancasila sendiri berawal dari kekalahan Jepang pada Perang Asia Timur Raya. Mendapati kekalahan, Jepang berusaha menarik hati dan simpati masyarakat Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan, serta membentuk lembaga yang mengurusi kemerdekaan sambil menunggu situasi membaik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 1 Maret 1945, saat wilayah Jawa masih di bawah penguasaan Jenderal Dai Nippon Kumakichi Harada, terbentuklah Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI guna mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Selama periode kerja, BPUPKI sudah dua kali mengadakan sidang resmi, pertama diadakan 29 Mei sampai 1 Juni, yang kedua pada 10 sampai 17 Juli 1945.

29 Mei 1945 sidang pertama digelar di Gedung Chuo Sangi In atau sekarang Gedung Pancasila, di mana anggota BPUPKI membahas penentuan dasar negara Indonesia. Selama sidang, beberapa anggota BPUPKI turut memberi gagasan dasar negara, namun tidak tuai kesepakatan antar anggota. Kemudian pada 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat giliran menyampaikan ide dan gagasan terkait dasar negara Indonesia, yang saat itu Ia namai “Pancasila.”

Sukarno menyebut, panca artinya lima, sedang sila artinya prinsip atau asas. Kelima sila tersebut ialah, sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan Sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa.”

Gagasan Sukarno ini mendapat pujian dan apresiasi dari seluruh anggota BPUPKI, sehingga “Pancasila” didapuk jadi sebagai dasar negara. Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan pembuatan Undang-Undang Dasar yang belandaskan kelima sila, dibentuklah panitia Sembilan. Kepanitian Sembilan berisi Ir. Sukarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Usai melewati beberapa proses persidangan, akhirnya Sidang PPKI 18 Agustus 1945 memutuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sah, dan dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar atau UUD 1945. Namun, 1 Juni yang ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.

DELFI ANA HARAHAP

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus