Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan inisiatif pertemuan dirinya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto datang dari dirinya maupun Prabowo. Namun seluruh pertemuan itu dilaporkan kepada Presiden Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini inisiatif sama-sama. Kalau Prabowo butuh dia yang menelpon, saya butuh dia yang menelpon. Luwe saja, kami sudah lama kenal baik,” kata Luhut kepada Wahyu Muryadi dari Tempo di lobi Hotel Trump International, DC, Kamis malam, 19 April 2018 waktu setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Luhut, meski inisiatif pribadi Luhut, namun seluruh informasi yang diterimanya justru disampaikan ke Presiden Jokowi. Terutama perkembangan terakhir. "Hampir pasti saya sampaikan, apalagi kalau ada yang baru," kata Luhut.
Luhut menegaskan ini untuk menjelaskan soal pertemuannya dengan Prabowo dua kali dalam sebulan ini. Pertemuan itu menjadi kontroversi karena Luhut disebut-sebut mengusulkan Prabowo menjadi calon wakil presiden Jokowi. Sebaliknya ada kabar, kepada Luhut, Prabowo minta posisi menjadi cawapres Jokowi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono. Ia menampik Prabowo menginginkan jabatan itu. "Enggak mungkin. Pak Luhut aja kali yang ngerayu-rayu supaya pak Prabowo mau jadi cawapres Jokowi," kata dia saat dihubungi, Senin, 23 April 2018.
Namun, Ferry menduga justru Luhutlah yang menawarkan kendali tersebut kepada Prabowo. Luhut, kata dia, menawarkan posisi itu supaya mau didipinang Jokowi menjadi cawapresnya.
"Karena yang saya tahu pak Luhut yang mencoba merayu pak Prabowo jadi wakilnya Jokowi. Tapi itu tidak mungkin, saya tahu persis pak Prabowo pasti menolak," kata dia.
Kabar Prabowo bakal dijadikan calon wakil presiden Jokowi diungkap Ketua Umum PPP M Romahurmuziy atau Romy. Kepada wartawan di Semarang, Romy mengatakan ia mendengar Jokowi ingin menjadikan Prabowo sebagai calon wakil presiden.
Menurut Romy, Jokowi beralasan ingin menggandeng Prabowo untuk mencegah perpecahan dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Namun Prabowo membantah dirinya membuka peluang menjadi cawapres Jokowi. "Tidak mengikuti perkembangan Hambalang dia (Romy)," ujar Prabowo di kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Jakarta Selatan, Sabtu 21 April 2018.
Prabowo merujuk pada Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra 11 April 2018 di Hambalang yang mendeklarasikannya sebagai calon presiden. Prabowo menyambut deklarasi itu dan menyatakan bersedia diusung menjadi capres.
Namun Prabowo enggan menanggapi lebih jauh soal pernyataan Rommy. Menurut dia, Partai Gerindra sudah memberikan mandat kepadanya agar maju. "Saya sudah dapat perintah dari partai saya," ujarnya.
WAHYU MURYADI | M ROSENO AJI