Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Denpasar - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan 'kartu kuning' yang diacungkan oleh mahasiswa Universitas Indonesia kepada Presiden Joko Widodo saat acara Dies Natalies UI itu adalah sebuah buku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu buku bukan kartu kuning. Logo UI itu kan warnanya kuning. Itu hanya blocknote," kata Nasir seusai menghadiri Rapat Kerja Daerah Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VIII di Denpasar pada Jumat, 2 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ditanya tentang pengamanan mahasiswa tersebut oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres), Nasir mengatakan itu hanya kejadian biasa karena acara kenegaraan tidak boleh terganggu. "Tidak ada masalah," ujarnya.
Usai memberikan sambutan di acara Dies Natalies UI kemarin, seorang laki-laki dengan mengenakan batik lengan panjang meniupkan peluit dan mengacungkan buku berwarna kuning ke arah Jokowi. Anggota Paspampres pun langsung menggiring laki-laki tersebut ke pintu keluar.
Belakangan diketahui bahwa pria itu adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) UI 2018 Zaadit Taqwa. Buku kuning yang diacungkan tersebut untuk menunjukkan 'kartu kuning' sebagai peringatan kepada Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi tidak mempersoalkan aksi tersebut. "Presiden Jokowi biasa saja, tidak tersinggung," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi. Menurut Johan, dari penjelasan yang ia peroleh, buku kuning itu adalah buku lagu-lagu yang dinyanyikan saat acara Dies Natalis tersebut.