Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, memberikan pelatihan pengelolaan sampah organik melalui pembuatan kompos kepada ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami melihat masalah sampah di desa ini memerlukan solusi yang berkelanjutan. Karena itu, kami memutuskan untuk memberikan pelatihan pembuatan kompos kepada warga agar mereka bisa memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk yang bermanfaat," kata Ketua Kelompok KKN Unair di Desa Blimbingsari, Akhmad Safa, pada Ahad, 21 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Safa mengatakan pelatihan ini diberikan kepada ibu-ibu PKK karena dianggap paling dekat dengan bahan utama pembuatan kompos, yakni sampah dapur. "Mereka dimungkinkan akan lebih mudah untuk melakukan praktik pengomposan secara mandiri. Terlebih lagi, sampah dapur akan terus diproduksi setiap harinya,” ujarnya.
Selama pelatihan, mahasiswa memandu ibu-ibu PKK dalam setiap tahap pembuatan kompos. Proses pembuatan kompos dimulai dengan pengumpulan sampah organik. Selanjutnya sampah organik dicacah dan dicampur dengan tanah bercampur sekam dan komposter. Setelah itu, bahan-bahan itu dibiarkan terfermentasi selama beberapa pekan hingga menjadi kompos siap pakai.
Kepala Desa Blimbingsari, Lukman Sanjaya, menyambut baik pelatihan tersebut. Sebab, salah satu tantangan terkait pengelolaan sampah di desanya adalah rendahnya kesadaran masyarakat mengenai cara pengelolaan sampah yang baik. "Jadi, dalam satu atau dua bulan ini kami akan fokuskan untuk mengurai permasalahan sampah ini,” katanya.
Selain memberikan pelatihan pembuatan kompos, Mahasiswa KKN Unair yang tergabung dalam kelompok Belajar Bersama Komunitas (BBK) 4 Desa Blimbingsari tersebut juga terlibat dalam kegiatan bersih-bersih rutin di desa. Dalam kegiatan “Aksi Desa", mereka membersihkan Pantai Blimbingsari dan Jalan Arjuna di Dusun Krajan.
Dengan berbagai kegiatan berbasis lingkungan yang pihaknya lakukan, Safa berharap Desa Blimbingsari dapat mengurangi volume sampah dan meningkatkan kesadaran warga mengenai pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.